PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Iriana meresmikan Bendungan Semantok yang terletak di Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur, Selasa (20/12). Bendungan Semantok merupakan bendungan ke-30 yang telah diresmikan pemerintah dari target peresmian bendungan hingga akhir 2024.
“Sampai hari ini, Bendungan Semantok ini adalah bendungan ke-30 yang telah kita resmikan dari nantinya target kurang lebih 50-an, 60-an, di akhir 2024,” ujar Presiden dalam keterangannya, Selasa (20/12).
Dalam sambutannya, Presiden menegaskan bahwa air merupakan kunci dari sejumlah sektor, dari pariwisata hingga pertanian. Dengan makin banyak bendungan yang dibangun, Presiden berharap kesejahteraan para petani Indonesia makin membaik.
“Makin banyak bendungan yang kita bangun, kita harapkan produksi pertanian makin baik, juga kesejahteraan petani,” tambah Presiden.
Bendungan Semantok merupakan salah satu proyek bendungan di Jawa Timur yang mulai dibangun sejak 2017 dengan nilai investasi mencapai Rp2,5 triliun. Bendungan tersebut, kata Presiden, memiliki kapasitas tampung yang sangat besar, 32,67 juta meter kubik.
“Kapasitas tampung dari bendungan ini sangat besar sekali, 32,6 juta meter kubik dengan luas genangan 365 hektare yang kurang lebih akan mengairi sawah 1.900 hektare,” lanjut Presiden.
Presiden pun berharap Bendungan Semantok dapat memberikan manfaat bagi para petani, khususnya di Kabupaten Nganjuk. Bendungan Semantok diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi pertanian para petani dengan jumlah panen yang lebih tinggi dari biasanya.
“Kita harapkan nantinya dengan bendungan ini, mestinya yang di bawah yang nanti terairi. Kalau biasanya panen sekali, bisa panen dua kali. Kalau biasanya panen dua kali, bisa panen tiga kali. Biasanya enggak (panen) bisa ditanami padi, misalnya, bisa panen dua kali atau tiga kali,” kata Presiden.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam peresmian Bendungan Semantok, yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi. (RLS/J1)
