INDONESIA dan Sudan Selatan telah menandatangi komunike bersama pembukaan hubungan diplomatik antara kedua negara. Penandatangan dilakukan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dan Wakil Menteri Luar Negeri Sudan Selatan Honorable Deng Dau Deng Malek di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-77 di New York, Selasa (20/9).
“Penandatangan komunike tersebut membuka lembaran baru bagi Indonesia dan Sudan Selatan untuk membangun kerja sama konkret yang menguntungkan kedua negara, termasuk kerja sama ekonomi,” kata Retno menurut keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (21/9).
Pernyataan sama juga disampaikan oleh Wakil Menteri Malek. Setelah penandatanganan pembukaan hubungan diplomatik, kedua pihak langsung membahas kerja sama konkret di bidang infrastruktur dan minyak.
Dalam kaitan ini, telah ditandatangani pula kontrak kerja sama antara PT Waskita Karya dan Kementerian Sudan Selatan di bidang infrastruktur. Nantinya, kerja sama di bidang minyak juga akan segera dijajaki.
Indonesia mengakui kemerdekaan Sudan Selatan pada 2011. Duta Besar RI di Khartoum menghadiri deklarasi kemerdekaan Sudan Selatan di Juba pada 9 Juli 2011. Selanjutnya, Kementerian Luar Negeri kedua negara akan menindaklanjuti komunike bersama ini dengan proses penunjukan Duta Besar dan dibukanya kedutaan di kedua negara. (J1)