PENGAMAT Sosial Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati mengingatkan siapa pun berpeluang diincar oleh peredaran narkoba, tidak terkecuali, tidak pandang bulu. Ini menjadi alarm untuk semua pihak.
Hal itu disampaikan menyusul penangkapan artis Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie serta sopirnya yang berinisial ZN.
Penelitian BNN menyebutkan bahwa pengguna narkoba itu tidak dimonopoli oleh profesi tertentu. Devie mengatakan, dalam penelitian itu, disebutkan 70% pengguna narkoba ialah kelompok pekerja dan sisanya pelajar.
“Kelompok pekerja menjadi target utama karena 3P, yaitu pendapatan, pergaulan, dan pandangan yang keliru,” kata Devie saat dihubungi Jurnal-Investigasi, Sabtu (10/7).
Devie menjelaskan faktor pendapatan mendorong konsumsi narkoba yang tentunya membutuhkan uang, sedangkan pergaulan yang salah dijebak dalam berbagai kasus. Sementara itu, pandangan yang keliru, kata dia, menggunakan narkoba akan meningkatkan konsentrasi dan memiliki stamina yang tinggi.
“Tentunya sangat salah besar pandangan seperti itu,” ujar Devie.
Menurut Devie, narkoba terdiri atas dua zat, yakni menjadikan efek stimulan (merangsang) dan menenangkan. Dua sifat itu tergantung pada kondisi seseorang.
“Otak pedagang haram ini mulai beraksi menawarkan barang narkoba seakan-akan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, padahal itu semua pandangan yang salah,” jelasnya.
Devie mengatakan penjual narkoba akan memperluas target mereka, bahkan sampai ke anak-anak. Artinya, masyarakat perlu mengetahui semua orang berpeluang menjadi korban, tidak pandang profesi.
Polisi sebelumnya telah menetapkan Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie serta ZN sebagai tersangka kasus penyalahgunaan narkoba. Pihak berwajib juga menyita sejumlah barang bukti, yakni sabu seberat 0,78 gram dan satu buah bong atau alat isap. (DUV/J1)