GEMPA dengan kekuatan magnitudo (M) 5,2 terjadi pada Rabu pagi (9/3) sekitar pukul 08.49 WIB. Guncangan berkekuatan sedang tersebut dirasakan warga Kabupaten Kepulauan Morotai, Provinsi Maluku Utara. Pusat gempa berada pada 60 km timur laut Daruba, Maluku Utara, dengan kedalaman 14 km.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Morotai menginformasikan warganya merasakan guncangan sedang. Guncangan dirasakan sekitar 2 hingga 3 detik.
“Saat ini dampak gempa masih dalam pemantauan oleh BPBD Kabupaten Kepulauan Morotai dan belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan bangunan,” jelas Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.
Sementara itu, berdasarkan analisis pemodelan dari parameter gempa, peristiwa alam tersebut tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada guncangan gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI), menunjukkan wilayah Morotai mencapai II–III MMII.
Melalui analisis InaRISK, diketahui Pulau Morotai merupakan wilayah dengan potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 5 kecamatan di kabupaten ini berada pada potensi tersebut dengan jumlah luas daerah yang terpapar bahaya mencapai 234.210 hektare.
Dalam menyikapi potensi bahaya gempa di daerah Kepulauan Morotai tersebut, BNPB terus memberikan imbauan kepada warga agar memahami potensi risiko kegempaan di wilayah masing-masing dan senantiasa siaga sesuai kondisi setiap rumah.
“Upayakan agar tidak menaruh barang-barang yang berpotensi jatuh dan menghalangi evakuasi saat gempa,” imbaunya. (RLS/J1)