Wapres Resmikan Bank Wakaf Mikro Pondok Karya Pembangunan Jakarta

Wapres Resmikan Bank Wakaf Mikro Pondok Karya Pembangunan Jakarta
Wakil Presiden Ma'ruf Amin didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso meresmikan pendirian BWM Pesantren Modern Pondok Karya Pembangunan di Ciracas, Jakarta, Kamis (24/3). (Sumber: OJK)

OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dalam memperluas akses keuangan masyarakat melalui pengembangan dan penyediaan permodalan sektor usaha makro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Salah satu upaya tersebut ialah melalui pendirian Bank Wakaf Mikro (BWM) yang bertujuan memberdayakan usaha mikro kecil masyarakat di sekitar lingkungan pesantren.

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso meresmikan pendirian BWM Pesantren Modern Pondok Karya Pembangunan di Ciracas, Jakarta, Kamis (24/3).

Dalam sambutannya, Ma’ruf menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen merealisasikan potensi besar pesantren secara maksimal di antaranya melalui kehadiran BWM. BWM sebagai lembaga keuangan mikro syariah merupakan bagian dari ekosistem keuangan syariah selain perbankan.

“BWM ini salah satu ekosistem dari pengembangan keuangan syariah. Eksistensi BWM tidak berhenti pada penyediaan modal bagi masyarakat kecil yang sulit mengakses lembaga keuangan formal karena berbagai syarat perbankan dan mengenai aturan-aturan. BWM ini sangat sederhana, tidak perlu agunan, tidak perlu sistem kredit yang bankable,” kata Wapres dalam rilisnya, Kamis (24/3).

Selain itu, ia juga menekankan bahwa BWM harus dikelola secara baik dan profesional agar terjaga keberlangsungan serta kapasitasnya dapat dikembangkan. Ia juga berharap agar pengembangan BWM dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat serta berkah bagi masyarakat di sekitarnya.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan keberadaan Bank Wakaf Mikro telah membantu perekonomian masyarakat kecil di sekitar pesantren melalui pembiayaan modal usaha produktif dan pembinaan usaha yang dilakukan secara terstruktur.

“OJK mendukung sepenuhnya perluasan Bank Wakaf Mikro sebagai bentuk penyediaan akses keuangan dan pemberian pendampingan kepada para pelaku UMKM, khususnya yang berada di lingkungan sekitar pondok-pondok pesantren” kata Wimboh.

Sejak diluncurkan 5 tahun lalu, saat ini telah berdiri sebanyak 62 BWM yang tersebar di 20 provinsi di seluruh Indonesia. Kehadiran BWM telah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 55 ribu nasabah, dengan akumulasi penyaluran pembiayaan sampai dengan posisi 22 Maret 2022 mencapai Rp87,2 miliar.

Baca Juga:  Polda Metro Jaya Ungkap Kasus Penggelapan dengan Modus Jual Beli Akun Ojol

BWM Pesantren Modern Pondok Karya Pembangungan ini merupakan BWM yang pertama di DKI Jakarta dan dibentuk melalui sinergi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Bank DKI.

Kegiatan peresmian dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Onny Widjanarko, pimpinan dan pengurus Yayasan Pondok Karya Pembangunan, serta pimpinan perbankan.

Selain itu, turut hadir secara virtual anggota Komisi XI DPR, yaitu Eriko Sotarduga, Masinton Pasaribu, Kamrusammad, dan Anis Byarwati.

Biokonversi Sampah Organik

Bersamaan dengan peresmian BWM, OJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi DKI Jakarta juga telah menginisiasi gerakan mendukung ekonomi hijau dengan program Biokonversi Sampah Organik Menggunakan Lalat Black Soldier Fly (BSF), yang mana salah satu lokasi pilot project-nya berada di kompleks Yayasan Pondok Karya Pembangunan.

“Program ini kami harapkan dapat menjadi upaya mendorong sumber pertumbuhan ekonomi baru sekaligus solusi green economy atas permasalahan sampah yang berdampak pada penurunan emisi gas-gas rumah kaca serta memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi” lanjut Wimboh.

Potensi budi daya maggot (larva dari jenis lalat BSF) hidup secara keseluruhan mencapai Rp6,39 triliun per tahun dan dapat menyerap SDM sebanyak 1,53 juta orang. Seluruh hasil produksi dan produk sampingan yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pakan hewan (unggas, ikan, dan burung) dan pupuk organik. Implementasi program biokonversi sampah organik sangat mudah dan murah serta tidak menularkan bakteri pada manusia.

OJK berharap berbagai manfaat yang dihasilkan melalui program ini dapat terus dikembangkan TPAKD DKI Jakarta dan menjadi contoh untuk dapat diterapkan di kota-kota besar lainnya. (RLS/J1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *