PEMERINTAH lewat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berusaha melakukan percepatan program vaksinasi covid-19 nasional. Vaksinasi menjadi salah satu komponen penting dalam strategi penanganan pandemi untuk menekan angka risiko sakit yang parah hingga kematian akibat covid-19.
Pada Selasa (22/2), jumlah kasus aktif covid-19 ialah 549.431 orang dengan jumlah total pasien yang dirawat di rumah sakit (RS) berjumlah 37.638, yang mana terdapat 813 dengan kondisi berat dan 185 kondisi kritis.
Dari analisis jumlah pasien 17.871 yang di rawat di RS pada periode 21 Januari-22 Februari 2022, terdapat 2.489 pasien meninggal dunia. Sebagian besar dari pasien yang meninggal belum divaksinasi lengkap.
”Pasien yang meninggal terdiri atas berbagai kategori kelompok, baik lansia dan nonlansia, komorbid dan nonkomorbid, serta yang belum divaksinasi dan telah divaksinasi. Angka kematian terpantau meningkat pada kelompok lansia, komorbid, dan yang belum melengkapi vaksinasi,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan resmi, Jumat (25/2).
Risiko kematian bagi nonlansia tanpa komorbid yang telah mendapat booster ialah 0,49%, sedangkan risiko kematian bagi lansia tanpa komorbid yang sudah mendapat booster 7,5%. Kemudian, risiko kematian nonlansia tanpa komorbid yang telah vaksinasi lengkap dua dosis ialah 2,9%, sedangkan risiko kematian lansia tanpa komorbid yang telah mendapat vaksin lengkap dosis 22,8%. Jumlah kematian pada kelompok memiliki komorbid yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap sebanyak 739 jika dibandingkan dengan yang telah menerima booster hanya terdapat 20.
”Vaksinasi lengkap ditambah booster dapat memberikan perlindungan hingga 91% dari kematian atau risiko terburuk lainnya akibat covid-19. Oleh sebab itu, pemerintah terus mempercepat laju vaksinasi bekerja sama dengan pemerintah daerah serta instansi-instansi lain, seperti TNI dan Polri, mengingat pentingnya vaksinasi ini,” ucapnya.
Ia menyampaikan bahwa selama Februar, kecepatan suntikan harian berada pada kisaran 1-1,4 juta dosis per hari.
”Hingga Kamis (24/2), kita telah melaksanakan 190.451.523 vaksin dosis 1, 143.032.523 vaksin dosis 2, serta 9.460.523 vaksin booster. Lebih dari 50% dari total populasi 270 juta penduduk Indonesia, telah menerima vaksinasi dosis lengkap. Dalam melihat laju vaksinasi saat ini, pemerintah menargetkan akan memenuhi vaksinasi lengkap pada 70% populasi masyarakat Indonesia pada Juni 2022. Kita berharap vaksinasi bisa berkontribusi besar untuk mencegah pasien bergejala berat hingga berisiko kematian akibat infeksi covid-19,” ungkap dr Nadia.
Meski telah mendapatkan vaksinasi lengkap atau menerima booster, bukan berarti masyarakat bisa abai terhadap protokol kesehatan.
”Vaksinasi dan disiplin menjalankan protokol kesehatan harus dijalankan secara berbarengan karena 2 hal ini merupakan kunci kita dapat memutus rantai penyebaran virus covid-19 dan melindungi anggota keluarga, termasuk orang tua, dari risiko terburuk,” tutup dr Nadia. (RLS/J1)