PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat menurunkan alat berat untuk penanganan tanah longsor yang terjadi di sekitar Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi. Material longsor sempat menutup jalan lintas provinsi sehingga tidak dapat dilalui kendaraan pada Selasa malam (9/11). Sebanyak 7 titik longsoran terpantau di sepanjang jalan provinsi tersebut.
Pengerahan alat berat oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya mampu mempercepat pembukaan akses sehingga pada pukul 23.30 WIB dapat dilalui kendaraan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi yang juga berada di lokasi terdampak menginformasikan bahwa kondisi jalan licin karena material tanah yang tersisa pada permukaan jalan.
Peristiwa tanah longsor juga berdampak pada terisolasinya sejumlah kampung di Kecamatan Jampang Tengah. Informasi yang diterima dari BPBD setempat, kampung terdampak, yaitu Kampung Cipeusing, Bantar Peauteuy, Ciguha Tonggoh, Ciguha Lebak, dan Sindangsari. Dari data sementara, 2 KK atau 8 jiwa terdampak insiden tersebut.
Kejadian tersebut dipicu intensitas hujan lebat yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Kaji cepat BPBD setempat mencatat 4 unit rumah warga terancam material longsor. Selain tanah longsor, banjir di kawasan tersebut mengakibatkan 10 KK mengungsi sementara waktu.
Kecamatan Jampang Tengah merupakan salah satu dari 46 kecamatan yang memiliki potensi bahaya tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi. Sementara itu, berdasarkan analisis potensi gerakan tanah (longsor) pada November 2021, kawasan Sukabumi merupakan wilayah teridentifikasi yang berpotensi longsor.
Pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siap siaga dalam menyikapi potensi bahaya hidrometeorologi basah, baik banjir maupun tanah longsor. BNPB telah menyampaikan arahan mengenai langkah-langkah kesiapsiagaan yang perlu dilakukan pemerintah daerah. (Abdul Muhari/J1)