Terbelenggu Harga Rendah, Petani Tembakau di Temanggung Minta Presiden Jokowi Turun Tangan

KEHIDUPAN petani tembakau di Kabupaten Temanggung memprihatinkan karena harga jual hasil panen mereka dipermainkan grader dan perwakilan pabrik rokok.

Berbagai akal dipakai grader dan perwakilan pabrik rokok untuk menekan harga tembakau petani. Sumber jurnal-investigasi.com di Temanggung mengungkapkan kondisi cuaca mendung kerap dijadikan alasan untuk memangkas harga jual tembakau petani.

“Kalau langit mendung, grader dan perwakilan pabrik rokok selalu menekan harga tembakau. Mereka akan menyodorkan harga yang murah ke petani,” ungkap sumber.

Petani yang telah memanen daun tembakau, praktis kebingungan menghadapi hal itu. Kalau tidak menjual hasil panen mereka, akan dikemanakan tembakau yang telah dipanen tersebut. Di tambah, mereka membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Pengenaan potongan harga tidak hanya karena cuaca mendung. Sudah lazim, saat petani menjual tembakau, grader dan perwakilan pabrik rokok memotong sebesar 20 persen. Semisal, dari 100 kg tembakau yang dijual petani, perwakilan pabrik rokok hanya membayar 80 kg.

Sebesar 20 persen sisanya atau 20 kg, diambil grader dan perwakilan pabrik rokok sebagai keuntungan. Saat cuaca mendung, para petani terpaksa melepas tembakau mereka dengan harga sangat rendah karena dikenakan potongan 20 persen ditambah potongan akibat cuaca mendung.

“Sangat ironis, harga rokok terus naik, tapi harga tembakau petani justru dikenakan berbagai potongan. Jangan heran kalau melihat bos-bos pabrik rokok punya rumah luas dan mewah. Di halaman rumah mereka juga terparkir mobil-mobil bagus,” cetus sumber.

jurnal-investigasi.com kemudian menyambangi petani tembakau di Desa Kwadaan, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung. Di sana, jurnal-investigasi.com bertemu dengan Jaelani, 66, yang tengah bekerja di kebun tembakau miliknya.

Kakek bercucu satu itu mengungkapkan hasil panen tembakaunya selalu dijual ke pabrik rokok Djarum Super. Namun, hasil penjualan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Pasalnya, harga yang dikenakan pabrik rokok rendah. “Harapan saya supaya Djarum menaikkan harga beli tembakau petani,” pinta Jaelani.

Tindakan grader dan perwakilan pabrik rokok yang mempermainkan harga tembakau petani telah berulang kali disampaikan ke kantor DPRD Temanggung. Melalui aksi unjuk rasa damai, para petani tembakau di sana menyampaikan tuntutan agar harga tembakau tidak dipermainkan.

Baca Juga:  Aksi Kelompok Pemasok Rokok Ilegal Saat Pandemi Covid-19 Kandas Dihadang Kanwil Bea dan Cukai Jabar

Namun, sampai saat ini, kondisi yang dialami petani tidak pernah berubah. “Petani di posisi yang lemah, tidak bisa berbuat apa-apa. Petani hanya mengikuti kemauan grader dan perwakilan pabrik rokok,” kata Dikan, pengepul tembakau petani.

Sebagai pengepul, dia turut merasakan permainan harga oleh grader dan perwakilan pabrik rokok, termasuk potongan sebesar 20 persen dan potongan karena faktor cuaca mendung.

“Kondisi petani tembakau di Temanggung saat ini sangat susah. Apalagi di musim kemarau seperti sekarang ini, pohon tembakau kecil-kecil. Kalau panen, hasilnya pasti tidak maksimal. Akibatnya, harga jual tembakau petani pasti rendah,” ucapnya sedih.

Tapi Dikan tidak putus asa. Dia berharap, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau memperhatikan nasib petani tembakau. “Di sini, Jokowi menang telak. Warga mayoritas memilih Jokowi,” kata Dikan merujuk hasil Pemilihan Presiden 2019 lalu.

Dengan kemenangan telak Jokowi di Temanggung, khususnya di Desa Kwadaan, Dikan berharap presiden mau mendengar jeritan petani tembakau di Temanggung.

Selengkapnya, wawancara dengan petani tembakau di Temanggung dapat dilihat di link berikut ini https://youtu.be/hSD9oJ5Pw5o. (Ald)

Related posts