Sungai Masamba Meluap, 3 Desa di Luwu Utara Terendam

Sungai Masamba Meluap, 3 Desa di Luwu Utara Terendam
Kondisi permukiman warga yang terdampak banjir di Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (15/3). (BNPB/BPBD Kabupaten Luwu Utara)

BANJIR merendam wilayah Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (14/3).

Peristiwa itu terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut sehingga debit air Sungai Masamba meluap menuju ke permukiman warga pukul 23.00 WITA.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan terdapat tiga desa terdampak banjir, yaitu Desa Lembang-lembang di wilayah Kecamatan Baebunta Selatan serta Desa Cenning dan Desa Wara di Kecamatan Malangke Barat.

Berdasarkan data sementara yang berhasil dihimpun, banjir mengakibatkan 290 kepala keluarga (KK) terdampak dan 290 unit rumah warga terendam. Tercatat, 32 KK mengungsi ke dua lokasi titik pengungsian, yaitu Posko Pengungsi Desa Kalitata dan Posko Pengungsi Gereja Urukumpang.

“Banjir turut merendam beberapa infrastruktur lainnya, seperti 2 fasilitas umum, 2 tempat ibadah, 7 kilometer (km) ruas jalan, dan sekitar 800 hektare lahan pertanian,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D., dalam keterangannya, Kamis (16/3).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu Utara bersama aparat setempat melakukan pendataan, pemantauan debit air, dan penanganan pada warga terdampak.

“Dilaporkan kondisi pagi ini, banjir mulai surut di beberapa titik,” ungkap Abdul.

Merujuk informasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Sulawesi Selatan diprediksi akan mengalami cuaca cerah berawan hingga hujan ringan pada Kamis (16/3) dan Jumat (17/3).

Sementara itu, berdasarkan InaRisk BNPB, wilayah Kabupaten Luwu Utara memiliki risiko bencana banjir pada tingkat sedang hingga tinggi dengan potensi wilayah terdampak sebanyak 12 kecamatan.

Dengan melihat data tersebut, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan, khususnya yang berada di wilayah rawan bencana banjir, seperti masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai.

Abdul mengatakan pemerintah daerah diharapkan meninggikan dan memperkuat tanggul-tanggul di sekitar sungai dengan sand bag untuk meminimalisasi meluapnya debit air sungai. Sementara itu, bagi masyarakat, agar secara rutin mencari informasi cuaca.

“Jika terjadi hujan lebih dari 1 jam kemudian jarak pandang kurang dari 100 meter, segera keluar rumah dan cari lokasi aman dan lebih tinggi secara mandiri,” tutup Abdul. (RLS/J1)

Related posts