Status Gunung Dempo di Sumatra Selatan Jadi Waspada

Status Gunung Dempo di Sumatra Selatan Jadi Waspada
(Sumber: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)

PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menaikkan level tingkat aktivitas Gunung Dempo menjadi Level II (Waspada) dari sebelumnya Level I (Normal). Peningkatan status ini terhitung sejak Jumat (7/1) pukul 10.00 WIB.

“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan kegempaan, menunjukkan adanya kenaikan aktivitas dan dinilai tingkat aktivitas Gunung Dempo dinaikkan dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II) terhitung sejak 7 Januari 2022 pukul 10.00 WIB,”ujar Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, Jumat (7/1).

Eko meminta kepada masyarakat, pengunjung, wisatawan, ataupun pendaki untuk beraktivitas dan mendekati area dalam radius 1 km dari kawah serta arah bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara.

“Masyarakat tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Dempo dan mengikuti arahan dari instansi yang berwenang, yakni Badan Geologi, yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, pemda, dan instansi terkait lainnya,” tambah Eko.

Dari pengamatan visual selama 1 Desember 2021-2 Januari 2022, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Pada saat cuaca cerah, tidak teramati adanya embusan gas atau asap dari arah kawah atau puncak. Pada 3 Januari 2022, teramati embusan gas dari arah kawah atau puncak berwarna putih tebal dengan tinggi sekitar 150 meter dari atas puncak. Embusan tidak berlangsung menerus. Pada 4-6 Januari 2022, tidak teramati embusan gas dari arah kawah atau puncak.

Sementara itu, rekaman kegempaan menunjukkan jenis gempa yang terekam selama periode 1 Desember 2021-6 Januari 2022. yaitu gempa hembusan, low frequency, vulkanik dalam, tektonik lokal, tektonik jauh, dan tremor menerus. Tremor menerus dengan amplitudo 0.5-2 mm (dominan 0.5 mm) mulai terekam pada 4-6 Januari 2022.

Pengamatan visual menunjukkan adanya kenaikan aktivitas embusan gas dari kawah atau puncak seiring dengan kemunculan getaran tremor yang mengindikasikan adanya kenaikan fluida (gas, cairan, batuan padat) ke kedalaman lebih dangkal. Penghitungan energi gempa Gunung Dempo dari 1-6 Januari 2022 menunjukkan adanya peningkatan pada gempa frekuensi rendah sejak 3 Januari 2022 yang berasosiasi dengan adanya input fluida bersifat mendadak dan terespons langsung ke permukaan.

Baca Juga:  Gempa M 6,4 Guncang Kepulauan Mentawai Akibatkan Kerusakan Ringan di Siberut 

Mengenai potensi bahaya yang ada, Andiani mengatakan ancaman saat ini ialah erupsi freatik yang menghasilkan abu dan hujan lumpur serta embusan gas vulkanik konsentrasi tinggi yang sebarannya terbatas di sekitar kawah atau puncak.

“Erupsi freatik bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa didahului gejala peningkatan yang jelas. Radius terdampak material jatuhan bisa mencapai 1 km dari kawah serta aliran lumpur ke arah 2 km sektor utara searah bukaan kawah,” jelas Eko.

Selanjutnya, Andiani juga menginformasikan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan Informasi mengenai aktivitas Gunung Dempo terkini, dapat diperoleh melalui aplikasi atau situs Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id) dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram @pvmbg_).

Gunung Dempo di Sumatra Selatan secara geografis puncaknya terletak pada posisi 103?08′ BT dan 04?02′ LS dengan ketinggian 3.049 meter. Secara administrasi, termasuk ke wilayah Kota Pagar Alam, Kabupaten Lahat, dan Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatra Selatan. Letusan Gunung Dempo tercatat sejak 1818 dan hingga kini telah terjadi 21 kejadian erupsi dengan selang waktu terpendek 1 tahun dan terpanjang 26 tahun. Erupsi terakhir terjadi pada 1 Januari 2009 pukul 10.45 WIB. Pada 2021, terjadi peningkatan kegempaan berupa pemunculan getaran tremor menerus selama April-September 2021. (RLS/J1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *