Status aktivitas Gunung Merapi Masih Siaga, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Status aktivitas Gunung Merapi Masih Siaga, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
(Sumber: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)

PUSAT Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan perkembangan aktivitas vulkanik Gunung Merapi di Provinsi Jawa Tengah yang dinilai masih cukup tinggi berupa erupsi efusif, dengan sifat erupsi efusif berupa pertumbuhan kubah lava dan pembentukan guguran lava dan awan panas.

Oleh karena itu, Badan Geologi meminta masyarakat tetap siap siaga, tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya, dan mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

“Status aktivitas Gunung Merapi berada pada tingkat Siaga (level III) sejak 5 November 2020. Mulai 4 Januari 2021, terjadi erupsi yang bersifat efusif berupa pertumbuhan kubah lava yang diikuti dengan pembentukan guguran lava (rockfalls/RF) dan awan panas guguran (APG),” demikian disampaikan Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, Rabu malam (26/1).

Dilansir dari situs Kementerian ESDM, Kamis (27/1), saat ini terdapat 2 pusat erupsi, yaitu di kubah lava tengah kawah dan di tebing puncak sektor barat daya (kubah lava barat daya). Kedua kubah lava terus tumbuh dengan laju rata-rata masing-masing sebesar 5.000 m3/hari dan 10.000 m3/hari.

“Pada 20 Januari 2022, volume kubah tengah kawah terhitung sebesar 3.007.000 m3 dan kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 m3. Hasil analisis data drone dan kamera DSLR menunjukkan kondisi kedua kubah lava dan tebing-tebing puncak sekitarnya masih stabil,” ujar Eko.

Aktivitas RF dan APG, sambung Eko, dominan bersumber dari kubah lava barat daya, terutama ke arah Sungai Bebeng, dengan jarak luncur maksimal 3 km. Aktivitas RF dan APG yang intensif dari kubah tengah kawah terjadi di akhir Juni 2021 ke arah Sungai Gendol (tenggara) dengan jarak luncur maksimal 3 km.

Intensitas data pemantauan seismik internal (VT dan MP) dan deformasi dalam fase erupsi ini cukup signifikan, tapi tidak meningkat secara menerus. Ekstrusi magma diperkirakan masih akan berlangsung dengan tipe erupsi cenderung bersifat efusif.

Baca Juga:  Kemenparekraf dan Voice Institute Indonesia Sukses Hadirkan Wonder Voice of Indonesia

Perubahan topografi lereng akibat aktivitas erupsi berpengaruh kepada potensi bahaya guguran dan awan panas berikutnya. Untuk itu, perlu dilakukan pemutakhiran penilaian bahaya guguran dan awan panas menggunakan data topografi terbaru.

Karena masih tingginya aktivitas erupsi saat ini, Badan Geologi menetapkan status aktivitas Gunung Merapi masih pada tingkat Siaga (level III), dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat Daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara, meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sementara itu, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya tersebut dan mewaspadai bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi, terutama saat terjadi hujan.

Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi resmi, dapat mengakses situ MAGMA Indonesia, merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, dan Kantor BPPTKG, Jalan Cendana No 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180 -514192.

Badan Geologi juga meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Klaten dapat menindaklanjuti perubahan potensi ancaman erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini dalam upaya mitigasi bencana, termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang bermukim dan beraktivitas dalam Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi. (RLS/J1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *