Stabilitas Sistem Keuangan 2022 Tetap Terjaga

Stabilitas Sistem Keuangan 2022 Tetap Terjaga
(Ilustrasi: Gerd Altmann/Pixabay)

STABILITAS sistem keuangan pada tahun 2022 tetap terjaga dengan intermediasi yang terus meningkat, ketahanan sistem keuangan tetap terjaga, serta ekonomi dan keuangan inklusif dan berkelanjutan yang semakin kuat. Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi kebijakan merupakan tiga kata kunci bagi Bank Indonesia dalam mengimplementasikan bauran kebijakan yang terkalibrasi, terencana, dan dikomunikasikan dengan baik (well calibrated, well planned, well communicated). 

Bank Indonesia optimis bahwa SSK ke depan akan tetap terjaga, meskipun risiko ketidakpastian global yang masih cukup tinggi perlu tetap diwaspadai. Optimisme ini didukung implementasi kebijakan makroprudensial yang akomodatif sebagai bagian dari bauran kebijakan Bank Indonesia, serta penguatan sinergi dengan KSSK dan otoritas terkait, pelaku usaha di sektor keuangan, dunia usaha, dan seluruh pihak baik di lingkup nasional maupun global.

Demikian intisari buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No. 40 bertema Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi Kebijakan Memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan Menuju Indonesia Maju, yang diluncurkan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo pada Rabu (10/5) di Jakarta.

Gubernur Bank Indonesia menyampaikan 3 (tiga) aspek penting dari buku KSK No.40. Pertama, stabilitas sistem keuangan Indonesia pada tahun 2022 hingga Maret 2023 menunjukkan ketahanan yang kuat dan mampu menyediakan kredit dan pembiayaan bagi pemulihan ekonomi nasional. Ketahanan juga tetap terjaga ditopang oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan risiko kredit yang terkendali.

Kedua, Bank Indonesia secara konsisten menempuh kebijakan makroprudensial longgar untuk terus mendorong kredit dan pembiayaan bank-bank bagi dunia usaha dan hal ini kami tingkatkan melalui pemberian insentif likuiditas kepada bank-bank yang berkontribusi tinggi termasuk UMKM, inklusif dan hijau.

Ketiga, ke depan stabilitas sistem keuangan Indonesia diprakirakan tetap terjaga dengan terus memperkuat sinergi dan koordinasi baik dengan KSSK, otoritas terkait, sektor keuangan, maupun dunia usaha.

Peluncuran KSK No.40 dilanjutkan dengan Seminar “Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi Kebijakan Memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan Menuju Indonesia Maju” yang dibuka oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung.

Baca Juga:  404 Ton Logistik Tim MotoGP Tiba di Bandara Internasional Lombok

Dalam sambutannya, Deputi Gubernur Juda menyampaikan berlanjutnya fragmentasi ekonomi, perdagangan, dan investasi, di tengah pengetatan kebijakan moneter yang agresif di negara maju menyebabkan perekonomian dunia dilanda resflasi dan menimbulkan komplikasi pada stabilitas sistem keuangan.

Juda menekankan kita patut bersyukur stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi. Hal ini tidak terlepas dari konsistensi, inovasi, dan sinergi Bank Indonesia di berbagai kebijakan makroprudensial yang dapat mendorong sektor-sektor untuk mendukung pemulihan ekonomi, mendorong inklusi keuangan baik UMKM maupun segmen masyarakat yang berpenghasilan rendah secara berkelanjutan.(RLS/J3)

Related posts