Sebanyak 636 Rumah Warga Terendam di 2 Wilayah Kalimantan Tengah

Sebanyak 636 Rumah Warga Terendam di 2Wilayah Kalimantan Tengah
Kondisi jalan yang terdampak banjir di Kota Palangkaraya, Minggu (11/9). (BNPB/BPBD Kota Palangkaraya)

BANJIR melanda dua wilayah administratif di Provinsi Kalimantan Tengah, yakni Kabupaten Kotawaringin Barat pada Senin (5/9) dan Kota Palangkaraya saat Minggu (11/9). Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya terdapat 636 rumah warga terendam dengan rincian 608 unit di Kabupaten Kotawaringin dan 28 unit di Kota Palangkaraya.

Data per Senin (12/9) menyebutkan di Kabupaten Kotawaringin Barat terdapat 636 KK/2.126 jiwa yang berada di Kecamatan Arut Utara terdampak banjir. Ketinggian muka air berkisar 40-80 sentimeter. Dari pantauan visual di lapangan, banjir kini mulai berangsur surut.

Atas kondisi ini, Bupati Kotawaringin Barat telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari terhitung mulai 7-20 September 2022.

Lebih lanjut, dilaporkan sedikitnya 28 KK/105 jiwa di Kota Palangkaraya terdampak banjir. Adapun wilayah banjir melanda Kecamatan Pahandut, Kecamatan Jekan raya, Kecamatan Sabangau, dan Kecamatan Bukit Batu. Banjir juga merendam 8 ruas jalan lingkungan dengan tinggi hingga 330 sentimeter.

Banjir Hulu Sungai Tengah

Selain Kalimantan Tengah, Banjir juga melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (9/9), pukul 13.53 WITA.

Dari data per Senin (12/9), sedikitnya 442 KK/1.298 jiwa terdampak di Kecamatan Barabai, Kecamatan Haruyan, Kecamatan Batu Benawa, dan Kecamatan Hantakan.

Banjir juga berdampak pada 8 unit fasilitas pendidikan, 1 unit fasilitas kesehatan, 6 unit fasilitas ibadah, 7 unit kantor pemerintahan, 3 unit jembatan rusak, 1 unit pasar, dan 471 unit rumah terendam.

“Pantauan visual menyebutkan kondisi banjir di wilayah pegunungan sudah normal, tapi wilayah hilir atau kota masih mengalami peningkatan debit air secara lambat,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D., dalam keterangannya, Selasa (13/9).

Setiap BPBD di lokasi segera melakukan pendataan, kaji cepat, dan koordinasi lanjutan dengan instansi terkait. Upaya penanganan darurat dilakukan dengan mendistribusikan logistik guna pemenuhan kebutuhan dasar para warga terdampak.

Merujuk informasi peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologo, dan Geofisika (BMKG) pada Selasa (13/9) untuk wilayah Kalimantan Tengah waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sebagian besar wilayah Kalimantan Tengah.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Resmikan Politeknik Unhan di NTT

Sementara itu, untuk wilayah Kalimantan Selatan, waspada hujan denga intensitas sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat di Kabupaten Tabalong, Balangan, Kotabaru, Tanah Laut, dan sekitarnya.

Dalam menindaklanjuti informasi ini, BNPB mengimbau masyarakat dan perangkat daerah setempat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.

Hasil pengkajian secara mendalam mengenai penyebab terjadinya risiko banjir dapat dirumuskan dengan baik sehingga dapat dibentuk upaya mitigasi jangka pendek dan jangka panjang. Salah satunya ialah melalui kegiatan penanaman pohon.

“Upaya ini diharapkan dapat mengembalikan daya tangkapan hujan yang optimal dan memperluas daerah resapan air di masa yang akan datang,” harap Abdul. (RLS/J1)

Related posts