LEBIH dari 1.700 rumah terverifikasi tingkat kerusakan pascagempa magnitudo (M) 6,1 di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) beberapa waktu lalu. Sebanyak 4.831 lainnya masih dalam proses verifikasi tingkat kerusakan yang seluruhnya berada di Kabupaten Pasaman Barat.
Data terkini per Sabtu (5/3) pukul 23.00 WIB menyebutkan total rumah rusak berat (RB) 653 unit, 375 rusak sedang (RS), dan 737 rusak ringan (RR).
Sementara itu, pos komando (posko) mencatat total fasilitas umum terdampak, yaitu pendidikan 41 unit, kesehatan 20, tempat ibadah 49, dan kantor pemerintah 20. Kerusakan lain berupa infrastruktur sebanyak 26 unit, 4 jembatan rusak, dan lahan pertanian terdampak 80 hektare.
Adapun rincian kerusakan rumah dan fasilitas umum pada beberapa wilayah terdampak di Provinsi Sumatra Barat, yaitu wilayah Pasaman Barat sebanyak 4.831 rumah rusak yang masih membutuhkan verifikasi tingkat kerusakan. Bangunan terdampak pada fasilitas pendidikan 27 unit, kesehatan 13, tempat ibadah 39, kantor pemerintah 17, dan infrastruktur 26.
Selanjutnya, Kabupaten Pasaman sebanyak 1.736 rumah rusak, dengan rincian RB 651 unit, RS 355, dan RR 730. Pada fasilitas umum, tercatat tempat ibadah RB 5 unit dan RR 4, pendidikan 6 RB dan 8 RR, kesehatan 7 RS, dan 2 RR kantor pemerintah.
Kemudian, Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 27 rumah rusak, dengan rincian RB 2, RS 20, dan RR 5. Pada fasilitas umum, 1 tempat ibadah RS dan 1 kantor RS.
Lalu, wilayah Kabupaten Agam dan Padang Pariaman masing-masing rumah RR 1 unit.
Selain, perkembangan terkini kerugian material, posko mencatat dampak korban jiwa dengan total warga meninggal dunia 18 orang, luka berat 46, luka ringan 336, hilang 4, dan mengungsi 19.221.
Rincian korban di Kabupaten Pasaman Barat, yakni meninggal dunia 9 orang, luka berat 45, luka ringan 336, dan mengungsi 14.014. Mereka yang mengungsi tersebar di 16 pos pengungsian.
Data Kabupaten Pasaman menyebutkan korban meninggal dunia 9 orang dan hilang 4.
“Tim gabungan di bawah koordinasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) masih melakukan pencarian terhadap korban hilang tersebut,” ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.
Sementara itu, di Kabupaten Agam, warga luka berat berjumlah 1 orang.
Adapun 2 kabupaten paling terdampak, yaitu Pasaman Barat dan Pasaman, masih berada pada status tanggap darurat bencana alam.
“Posko Penanganan Darurat Bencana Alam Gempa Bumi terus memberikan pelayanan kepada warga terdampak gempa,” jelasnya.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat menetapkan status ini hingga 10 Maret 2022 melalui SK Bupati Pasaman. Demikian juga untuk wilayah Kabupaten Pasaman. BNPB terus melakukan pendampingan dan pemantauan pelaksanaan tanggap darurat di wilayah terdampak, khususnya Pasaman Barat dan Pasaman. (RLS/J1)