Presidensi G20 akan Buka Kesempatan Kerja yang Besar bagi Indonesia

Presidensi G20 akan Buka Kesempatan Kerja yang Besar bagi Indonesia
(Sumber: Kementerian Keuangan)

MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan manfaat yang dirasakan Indonesia sebagai Presidensi G20 pada 2022 mendatang. Salah satunya ialah penciptaan lapangan kerja dengan jumlah yang besar karena terdapat lebih dari 157 pertemuan yang akan dilakukan.

“Sekitar lebih dari Rp7 triliun jumlah kesempatan kerja yang tercipta,” kata Menkeu dalam wawancaranya dalam acara Prime Time News Metro TV, Rabu (22/12).

Di sisi lain, Menkeu menjelaskan hal lain yang lebih penting ialah Indonesia sebagai negara emerging dan terbesar di ASEAN dinilai sebagai negeri yang memiliki perekonomian dan sistem politik yang stabil sehingga mampu menjadi pemimpin dan membentuk kebijakan-kebijakan yang pengaruhnya luar biasa ke seluruh dunia. Misalnya, pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral membahas upaya setiap negara dalam mendesain kebijakan ekonominya untuk pulih kembali.

Dilansir dari situs Kementerian Keuangan, Menkeu mencontohkan perekonomian RRT saat ini sedang dalam posisi menurun sehingga harus melakukan restructuring atau redesigning dari strategi pembangunannya. Hal serupa dialami Amerika Serikat yang mengalami inflasi tinggi sehingga harus melakukan penyesuaian kebijakan.

“Ini pengaruhnya ke seluruh dunia luar biasa besar. Seperti katakanlah kebijakan moneter maupun fiskalnya yang kemudian menimbulkan apa yang disebut efek spillover atau rambatan. Kalau ekonomi dunia tumbuh tinggi, berarti ekspor kita tumbuh tinggi,” ujar Menkeu.

Lebih lanjut, efek rambatan dari negara-negara berpengaruh tersebut memberikan dampak kepada Indonesia, salah satunya ke sisi penerimaan negara, seperti penerimaan pajak, bea cukai, hingga penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

“Penerimaan yang tumbuh itu karena komoditas naik, ekspor kuat. Itu karena perekonomian dunia sedang tumbuh, pulih. Jadi, dampaknya ya kepada ekonomi Indonesia dalam bentuk ekonominya kita juga ikut meningkat atau tumbuh dari sisi kegiatan ekspor, harga komoditas meningkat, dan itu pengaruhnya kepada para pelaku ekonomi dan masyarakat,” kata Menkeu. (J1)

Baca Juga:  SBSN Biayai Aset Negara di Kaltim hingga Rp6,48 T, Menkeu: Jaga dan Terus Laksanakan Pembangunan secara Amanah

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *