Polisi Tetapkan 7 Tersangka Pengeroyokan dan Perampokan Sekeluarga di Jakarta Timur, 3 Sudah Ditangkap

Polisi Tetapkan 7 Tersangka Pengeroyokan dan Perampokan Sekeluarga di Jakarta Timur, 3 Sudah Ditangkap
(Sumber: Polda Metro Jaya)

PETUGAS Polres Metro Jakarta Timur telah menetapkan 7 tersangka terkait dengan pengeroyokan dan perampokan terhadap 1 keluarga di RW 003 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur. Dari 7 tersangka, 3 di antaranya berhasil ditangkap, yakni AE, 53, VO, 23, dan AA, 20.

Sementara itu, 4 tersangka lainnya, yaitu LN, VG, AT, dan AG, masih buron.

“Kejadiannya di Jalan Sulawesi ya, 1 Januari. Jadi, pas Tahun Baru,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Budi Sartono saat konferensi pers, Kamis (6/1).

Kapolres mengatakan awalnya para pelaku mendatangi rumah milik Titi Suherti, 48, Sabtu dini hari (1/1). Saat itu, Titi bersama 4 anak dan seorang menantu perempuannya sedang berada di rumah.

“Setelah dianiaya, korban merasa takut, akhirnya korban keluar rumah. Korban ngungsi ke Bogor. Pelaku kemudian datang mencuri barang-barang di rumahnya (Titi),” ujar Kombes Budi.

Atas kejadian tersebut, para pelaku dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencurian dengan Kekerasan, Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan, dan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan Berat.

Setiap pasal memiliki ancaman hukuman pidana selama 12 tahun penjara, 7 tahun penjara, dan 5 tahun penjara.

Kombes Budi mengatakan jajarannya masih mendalami jumlah pelaku. Itu karena berdasarkan penuturan korban, pelaku ada sekitar 20 orang.

“Masih didalami. Yang pasti 7 orang (pelaku). Masih berkembang,” kata Kombes Budi.

Sebelumnya, korban penyerangan Titi mengatakan, saat penyerangan, rumahnya didobrak dan pintu ditendang hingga rusak.

“Rumah saya didobrak, pintu ditendang sampai rusak. Mereka langsung menyerang keluarga saya,” kata Titi saat ditemui wartawan di Mapolsek Metro Makasar, Selasa malam (4/1).

Titi mengaku dipukul menggunakan gagang sapu hingga memar bagian tangan, paha, dan jari. Ia juga diseret sekitar 2 meter oleh pelaku, bahkan diancam dibunuh.

“Anak-anak saya dipukulin, ditendang, diinjek, dan diseret sama pelaku, termasuk (anak) yang perempuan. Katanya kalau belum ada yang mati, mereka enggak berhenti,” ujar Titi.

Beruntung, anak perempuan Titi yang paling kecil, IN, 10, saat kejadian berhasil menyelamatkan diri dengan bersembunyi di kamar mandi.

Baca Juga:  Persiapan Warga Bantaran Kali Ciliwung dalam Mengantisipasi Banjir

“Anak saya paling kecil enggak luka. Dia ngumpet di kamar mandi, terus keluar diselamatkan tetangga. Dia ketakutan pas kejadian. Sampai sekarang, masih takut,” ucap Titi. (RLS/J1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *