Pertamina Maksimalkan Penanganan Insiden Kilang Dumai

Pertamina Maksimalkan Penanganan Insiden Kilang Dumai
Sumber: Kementerian Badan Usaha Milik Negara

Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Adityawarman dalam kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Pertamina dan Komisi VII DPR yang berlokasi di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/4).

Sebelum menjelaskan penanganan yang telah dilakukan Pertamina, terlebih dahulu ia menjelaskan kronologi terjadinya insiden tersebut. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu malam pukul 22.42 A di pipa 6 inci di area compressor 212-C-2 akibat adanya kebocoran gas hidrogen.

“Kejadian bocoran tersebut diikuti flash serta menyebabkan getaran dan dentuman keras. Kemudian, data terakhir dirasakan sampai radius 1 km yang terdampak di perumahan warga Desa Tanjung Palas, Dumai,” ujar Taufik pada rapat tersebut dikutip dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Rabu (5/4).

Taufik mengatakan tim dengan sigap mematikan dua unit compressor, dilakukan pemadamam, serta pendinginan sehingga api berhasil padam hanya dengan waktu 9 menit pada pukul 22.51.

Meski demikian, kejadian ini masih dalam penanganan investigasi oleh Pertamina, Direktorat Jenderal Migas ESDM, serta kepolisian.

“Alhamdulillah rekan-rekan di lapangan koordinasi berjalan dengan baik. Sehingga, pada pukul 22.51, api sudah berhasil dipadamkan. Dilakukan proses evaluasi lebih lanjut pada pukul 23.30 dan kondisi sudah dinyatakan aman. Sampel dari material pipa nanti akan kami lakukan uji laboratorium untuk melakukan analisis metalurgi guna memastikan apakah nanti material seperti ini masih sesuai atau harus dilakukan peningkatan kekuatan materialnya,” kata Taufik.

Untuk menangani insiden Kilang Dumai ini, Pertamina melakukan pembentukan tim gabungan dan tim investigasi. Rencana selanjutnya ialah melakukan pendataan, verifikasi, dan perbaikan yang targetnya akan selesai pada April ini.

“Kami akan lakukan perbaikan fasum yang targetnya selesai pada 7 April, perbaikan rumah warga yang ditargetkan selesai sebelum Lebaran atau 17 April ini. Lalu, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengingat bahayanya tinggal di buffer zone. Melakukan penguatan peralatan dan fasilitas sekitar dengan target Mei 2023 dan review buffer zone pada Juli 2023,” lanjut Taufik.

Direktur Utama Pertamina Persero Nicke Widyawati menambahkan Pertamina berkomitmen untuk menangani insiden Kilang Dumai ini dengan semaksimal mungkin. Pertamina akan terus meng-upgrade teknologi setiap kilang secara bertahap.

Baca Juga:  Komitmen KSSK Dorong Aktivitas Ekspor, Menkeu Sri: Bisa Perkuat Neraca Pembayaran

“Kami akan terus meng-upgrade teknologi kilang secara bertahap, tidak bisa dilakukan sekaligus. Karena untuk melakukannya, kilang harus dimatikan. Kami akan semaksimal mungkin menangani insiden ini. Tentu menjadi PR kita bersama untuk mem-balance support energi dan aspek keselamatan,” tutup Nicke. (J1)

Related posts