Pertamina Dukung Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik

Pertamina Dukung Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik
(Sumber: Kementerian Badan Usaha Milik Negara)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi langkah perusahaan-perusahaan dari hulu sampai hilir untuk memulai pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dalam rangka mencapai target net zero carbon emission pada 2060.

“Oleh sebab itu, dengan didukung oleh ekosistem kendaraan listrik dari hulu sampai hilir, kita harapkan negara Indonesia nanti betul-betul mampu merajai, menjadi produsen dari kendaraan listrik. Kita targetkan nanti di 2025, sebanyak 2 juta kendaraan listrik bisa digunakan masyarakat Indonesia dan selanjutnya akan menuju ke pasar-pasar ekspor,” ucap Presiden pada acara peluncuran Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik yang digelar di SPBU Pertamina, Jakarta, Selasa (22/2)..

Kolaborasi ini dilakukan Pertamina bersama Gojek, Electrum, Gesits, Gogoro, dan Indonesia Battery Corporation (IBC) sebagai langkah nyata mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik terintegrasi dan terlengkap di Indonesia.

Dilansir dari situs Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Rabu (23/2), Hal itu juga sejalan dengan isu prioritas yang dibawa pemerintah Indonesia dalam G20 Summit, salah satunya terkait dengan transisi energi yang berkelanjutan, termasuk percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

“Kalau kita mau mengembangkan NRE, secara global pun sesuai dengan program dari G20. Maka, ini harus dilakukan kolaborasi. Jadi, harus inklusif, tidak boleh eksklusif, karena semua pihak kolaborasi ini harus kita lakukan bersama,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Menurut Nicke, pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini harus terintegrasi dalam satu value chain sehingga Pertamina berkomitmen untuk mendorong agar target-target yang ditetapkan pemerintah dapat tercapai.

Oleh karena itu, lanjut Nicke, Pertamina telah mengembangkan SPBU Green Energy Station (GES) yang sudah meningkatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap. Saat ini Pertamina telah memiliki 143 SPBU yang berstatus Green Energy Station.

“Tahun ini kita akan tambah jadi 1.000 dan nanti target (SPBU) semuanya. Jadi, bukan hanya baterainya yang membuat lingkungan menjadi lebih hijau, melainkan sumber energi pembangkit juga harus lebih ramah lingkungan,” lanjut Nicke.

Lebih lanjut, Nicke menuturkan langkah pertama saat ini ialah bekerja sama dengan Gojek sebagai perusahaan yang memiliki basis kendaraan motor besar. Pertamina menyadari bahwa untuk melayani pasar kendaraan roda dua, termasuk pengendara transportasi online yang harus dipenuhi, ialah kemudahan dan kecepatan.

Baca Juga:  Bahas CBAM, Menkeu: Transisi Kendaraan Listrik Jadi Peluang Indonesia sebagai Produsen Nikel Terbesar di Dunia

Pilot layanan swapping station dengan solusi penggantian baterai saat ini kali pertama akan digunakan 500 armada Gojek yang menggunakan motor listrik. Namun, ke depan Pertamina terus berupaya agar layanan ini dapat dimanfaatkan seluasnya oleh masyarakat umum.

Swapping station Pertamina saat ini ada di 7 titik SPBU GES di Jakarta Selatan, yaitu SPBU MT Haryono, SPBU Kuningan, SPBU Kemang, SPBU Gandaria City, SPBU Fatmawati, SPBU Permata Hijau, dan SPBU Pondok Indah.

“Target kita akan segera kita tingkatkan. Kalau hasil pilotnya bagus, tahun depan bisa kita tingkatkan swapping station untuk melayani 5 ribu kendaraan. Targetnya cukup agresif, lebih cepat lebih baik, karena ini merupakan komitmen bersama,” pungkas Nicke. (J1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *