SELURUH peringatan dan waspada tsunami yang dikeluarkan bagi kawasan pesisir provinsi-provinsi yang menghadap ke Samudra Pasifik setelah letusan vulkanik besar di Tonga telah dicabut.
Demikian disampaikan Badan Meteorologi Jepang yang dikutip dari kantor berita NKH Jepang, Minggu (16/1).
Para pejabat mengatakan mungkin terdapat sejumlah fluktuasi ombak, tetapi menepis peluang tsunami di penjuru Jepang.
Dikutip Bloomberg, letusan gunung api bawah laut di Tango tersebut dapat mengakibatkan gelombang setinggi 3 meter (10 kaki).
Sebelumnya, Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan dan waspada tsunami bagi Pulau Amami dan rantai Kepulauan Tokara, Provinsi Kagoshima, dan Provinsi Iwate.
Aktivitas Vulkanik Berlanjut di Sekitar Tonga
Sementara itu, Kedutaan besar Jepang di Tonga mengatakan aktivitas vulkanik dekat negara Pasifik itu berlanjut pada Minggu (16/1).
Kementerian Luar Negeri Jepang, kata NHK, mengeluarkan informasi keselamatan luar negeri untuk Tonga berdasarkan laporan dari kedutaan tersebut.
Dikatakan bahwa peringatan tsunami oleh pemerintah Tonga masih berlaku karena aktivitas vulkanik terus terjadi setelah letusan bawah laut yang besar tersebut pada Sabtu (15/1).
Selain itu, otoritas Tonga juga memperingatkan akan dampak abu vulkanik dan mendesak masyarakat agar mengenakan masker di luar ruangan. Otoritas juga meminta anak-anak agar berada di dalam rumah karena mereka rentan.
Lebih lanjut, masyarakat di Tonga didesak agar menggunakan air dalam kemasan, bukan air hujan dari tangki.
Akibat letusan bawah laut tersebut, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan sambungan Internet di Tonga serta jalur telepon dengan negara-negara lain tidak tersedia. (NHK/J1)
