Penerimaan Negara Tumbuh Positif, Pemulihan Ekonomi Berlanjut

Penerimaan Negara Tumbuh Positif, Pemulihan Ekonomi Berlanjut
(Sumber: Kementerian Keuangan)

PELAKSANAAN APBN 2021 sudah sesuai dengan perencanaan dan terus menunjukkan perbaikan. Kinerja pendapatan dan belanja negara yang positif mengindikasikan pemulihan ekonomi yang terus berlanjut.

“Kita melihat pemulihan itu terjadi, baik di konsumsi, dalam hal ini confidence dari konsumen meningkat, maupun sisi investasi, seperti terlihat konsumsi dari listrik di bidang bisnis dan industri tumbuhnya sangat tinggi,” ungkap Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Dialog Khusus TVRI Refleksi Akhir Tahun, Kamis (30/12).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan konsumsi semen juga meninggi yang menggambarkan pertumbuhan meningkat meski sektor konstruksi masih agak tertinggal. Selain itu, impor bahan baku dan barang modal juga meningkat tajam di atas 40% yang dapat menyebabkan kegiatan manufaktur akan meningkat cukup besar.

Dilansir dari situs Kementerian Keuangan, pemulihan ekonomi yang sudah berjalan cukup cepat ini, menurut Menkeu, menyebabkan penerimaan negara meningkat cukup tajam. Penerimaan pajak, bea cukai, dan penerimaan negara bukan pajak tumbuh positif.

“Sekarang ini dalam posisi seminggu kemarin sebelum penutupan tahun anggaran, seluruh penerimaan kita sudah melewati (target) APBN. Jadi, ini artinya penerimaan negara akan sangat tinggi,” jelas Menkeu.

Menkeu menambahkan upaya memulihkan perekonomian ini juga didukung langkah-langkah APBN yang sangat cepat dan responsif menghadapi kondisi covid-19 yang terkadang mengalami perubahan sangat cepat seperti yang terjadi pada Juli yang lalu, ya mana varian Delta melonjak sangat tinggi di Indonesia.

“Berbagai belanja yang kita pindahkan atau refocusing kepada hal-hal yang memang jauh lebih signifikan atau lebih penting, seperti kesehatan, bantuan sosial, dan juga bantuan untuk UMKM,” tandas Menkeu.

Menkeu mengungkapkan dengan adanya penerimaan negara yang begitu masif sementara belanjanya tetap kuat, berarti pemerintah memberikan dukungan bagi pemulihan ekonomi. Insentif-insentif bagi perekonomian masih diberikan maka hasilnya adalah ekonominya pulih, tapi defisitnya bisa diturunkan.

Meski optimisme semakin kuat, pemerintah akan tetap waspada sebab kecepatan pemulihan sangat dipengaruhi penyebaran varian Omicron, perkembangan geopolitik multilateral, serta dinamika global.

Baca Juga:  KPK Tetapkan Gubernur Papua Jadi Tersangka Suap Proyek

“Jadi, memang pemulihan ini menimbulkan optimisme pasti. Akan tetapi,  kita juga semuanya tetap berhati-hati,” pungkas Menkeu. (J1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *