PEKAN Kebudayaan Nasional (PKN) 2023 menghadirkan ratusan kegiatan yang disiapkan oleh lebih dari 450 seniman, komunitas, dan kolektif yang datang dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Seluruh rangkaian kegiatan ini disebar di 40 titik di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Kep. Seribu. Sementara waktu yang tersedia hanya sembilan hari, yakni dari 20-29 Oktober. Hampir sulit untuk dapat mampir ke semua titik dalam waktu sembilan hari. Selain karena jarak dan waktu tempuh, akses transportasi umum yang terintegrasi pun masih dihadapkan oleh tantangan.
“PKN 2023 mengajak publik merefleksikan tata kota/tata ruang dan menyoroti kemudahan akses dan mobilisasi masyarakat. Sebab, perkara mobilisasi dan integrasi berhubungan erat dengan keseharian dan perkembangan kebudayaan masyarakat, khususnya jika berbicara tentang Jakarta,” kata Direktur Artistik PKN Alit Ambara di Jakarta, Senin (23/10).
Mengutip laporan TomTom Traffic Index pada 2022 lalu, secara umum warga Jakarta menghabiskan waktu sekitar 169 jam setiap tahunnya untuk berkendara dan 75 jam di dalamnya dihabiskan dalam kendaraan karena kondisi jalanan yang macet. Itu satu kendala dari perspektif mereka yang menggunakan kendaraan pribadi.
Tentu, pembangunan dan pengembangan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah dalam 10 tahun terakhir sudah menciptakan beragam terobosan serta menghasilkan capaian yang signifikan. TransJakarta, commuter line, Jaklingko, MRT, hingga yang teranyar LRT, hadir untuk mempermudah mobilisasi masyarakat.
“Lalu sebenarnya kenapa repot-repot membahas hal ini? Sebab, kehadiran integrasi ikut memberikan pengaruh pada aktivitas masyarakat di dalamnya yang berdampak pada upaya pemajuan sektor industri dan berkembangnya budaya di kota tersebut,” sebut Alit Ambara.
Gampangnya seperti ini, ketika kamu hendak ke kantor dari rumah setiap paginya tanpa menggunakan kendaraan pribadi, berapa kali kamu harus berganti transportasi umum dan berapa lama waktu yang dihabiskan? Ketika bermacet-macetan dengan kendaraan pribadi masih dirasa lebih efisien secara tenaga dan waktu, saat itu pula kita harus kembali melihat ke akar masalahnya, yakni permasalahan-permasalahan tata kota/tata ruang.
“Karenanya, meski sulit menggenapi 40 titik ruang tamu yang ada, kehadiran puluhan ruang tamu di PKN 2023 diharapkan bisa membawa karya, proses, dan kegiatan yang dihasilkan oleh kolaborasi kolektif untuk lebih dekat ke masyarakat Jakarta. Tanpa harus menghabiskan waktu di perjalanan, ruang tamu PKN mendatangimu ke titik terdekat,” tutup Alit Ambara.
Ke-40 titik PKN 2023 tersebar di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Kepulauan Seribu. Mulai dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Galeri Nasional, Museum Kebangkitan Nasional, MBloc, PFN, Taman Suropati, Kampung Kali Pasir, Kel. Paseban, Kel. Galur, Pintu 6 Gelora Bung Karno, Taman Ismail Marzuki, Rubanah, Bundaran HI, Stasiun BNI City, Stasiun Palmerah, Gudskul, Pasar Cipulir, Kel. Ulujami, Blok M Square, Ateliar Ceremai, BKT Duren Sawit, Kongsi 8, Sanggar Anak Akar, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 10, SMPN 195, Taman Mini Indonesia Indah, Kel. Penjaringan, Stasiun Tanjung Priok, Kampung Kranggan Bekasi, Grand Galaxy Park Bekasi, UIN Syarif Hidayatullah Tangerang, Stasiun Bogor, Taman Ekspresi Bogor, Alun-Alun Kota Bogor, dan Kel. Pulau Pramuka Kep. Seribu.
Sepanjang 20-29 Oktober mulai pukul 10.00 – 21.00 WIB akan diadakan serangkaian pameran dan acara publik seperti lokakarya, diskusi seniman, pasar ilmu, bazaar barter, dan Festival Layar Tancap. Lokus kegiatan puncak acara PKN sendiri akan berlangsung di 40 titik di Jakarta yang terdiri dari ruang-ruang publik dan ruang komunitas.