Operasi Pasar, Bea Cukai Pekanbaru Sita 3.476 Batang Rokok Ilegal

Operasi Pasar, Bea Cukai Pekanbaru Sita 3.476 Batang Rokok Ilegal
Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

BEA Cukai Pekanbaru gelar operasi pasar di Kota Pekanbaru pada 5-6 April 2024 sebagai upaya represif dalam menekan peredaran rokok ilegal di pasaran.

Pada gelaran operasi pasar tersebut, petugas mendapati rokok ilegal, yaitu tidak dilekati pita cukai dan dilekati pita cukai salah peruntukan. Dari beberapa toko yang didatangi, petugas menyita 3.476 batang rokok ilegal.

Kepala Kantor Bea Cukai Pekanbaru Tommy Hutomo mengatakan kegiatan operasi pasar yang dilaksanakan pihaknya juga dibarengi dengan sosialisasi kepada para pedagang dan masyarakat tentang ciri-ciri rokok ilegal.

“Kami mengedukasi masyarakat dan para pedagang bahwa selain rokok polos atau rokok yang tidak dilekati pita cukai, ciri-ciri rokok ilegal lainnya ialah rokok yang dilekati pita cukai palsu, pita cukai bekas, pita cukai salah peruntukan, dan pita cukai salah personalisasi,” jelas Tommy dalam keterangannya, Jumat (14/4).

Tommy juga menegaskan bahwa peredaran rokok ilegal telah merugikan masyarakat dan negara.

“Pita cukai pada rokok merupakan sebagai tanda pelunasan cukai atas barang kena cukai (BKC) sehingga rokok yang dilekati pita cukai telah dilunasi cukainya. Peredaran rokok ilegal menyebabkan kerugian negara dan merugikan pengusaha pabrik yang telah patuh,” ujar Tommy.

“Selain itu, rokok ilegal tidak memiliki quality control atau pemantauan kualitas produksi oleh pemerintah sehingga bahan yang terkandung di dalamnya bisa membahayakan masyarakat,” lanjut Tommy.

Ia berharap masyarakat dapat berkontribusi aktif dalam penindakan rokok ilegal yang dilakukan Bea Cukai.

“Penindakan rokok ilegal tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dan dukungan masyarakat. Tanpa komitmen dari masyarakat untuk tidak mengonsumsi, menjual, dan mengedarkan rokok ilegal, segala kegiatan pengawasan tidak akan berjalan dengan maksimal. Mari bersama kita gempur rokok ilegal!” tutup Tommy. (RLS/J1)

Baca Juga:  HPE Produk Pertambangan Juni 2022: Sebagian Besar Alami Penurunan Harga

Related posts