OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat khususnya di daerah 3 T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) melalui serangkaian pelaksanaan program edukasi keuangan di Ternate dan Morotai Provinsi Maluku Utara pada 6–9 Juni 2023 lalu.
Melalui siaran pers pada Selasa (13/6), OJK menyatakan bahwa Maluku Utara dipilih sebagai lokasi kegiatan karena berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022, tingkat literasi keuangan masyarakatnya masih berada di bawah rata-rata tingkat literasi keuangan nasional yaitu 49,35 persen (nasional : 49,68 persen).
Rangkaian kegiatan edukasi tersebut meliputi Training of Trainers (ToT) bagi Guru SD/MI di Kota Ternate, Program Desaku Cakap Keuangan di Kabupaten Pulau Morotai, dan Edukasi Keuangan bagi Masyarakat 3T di Kabupaten Pulau Morotai.
Materi yang disampaikan pada kegiatan ToT tersebut meliputi peningkatan pemahaman terkait produk dan layanan jasa keuangan seperti perbankan, pembiayaan, pasar modal, dana pensiun, perasuransian, keuangan syariah, pergadaian, pengenalan OJK dan waspada investasi serta pinjol ilegal.
Kegiatan ToT bagi Guru SD/MI di Kota Ternate dihadiri oleh Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Horas V. M. Tarihoran bersama Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BP2TSP) yang mewakili Wali Kota Ternate Drs. Bahtiar Teng serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Ternate Dr. Muslim Gani, S.Pd., M.Pd., dan Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Ternate Drs. H. Ridwan Kharie.
Pemerintah Kota Ternate menyampaikan apresiasinya kepada OJK terkait penyelenggaraan rangkaian kegiatan edukasi keuangan di Maluku Utara serta menekankan pentingnya pengetahuan seputar sektor jasa keuangan bagi seluruh masyarakat terutama para guru agar dapat lebih paham dan mengerti kehadiran industri jasa keuangan serta tugas dan fungsi dari OJK.
Sementara itu, OJK mengharapkan kegiatan ToT edukasi keuangan kepada guru bisa mempercepat proses edukasi keuangan masyarakat mengingat guru merupakan role model sehingga bisa menyebarkan ilmu yang didapatnya kepada siswa didik atau kepada masyarakat di sekitarnya.(RLS/J3)