Mensos Instruksikan Pendirian 7 Titik Lumbung Sosial saat Tinjau Lokasi Bencana Banjir-Longsor di Kecamatan Sibolangit

Mensos Instruksikan Pendirian 7 Titik Lumbung

MENTERI Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memulai kunjungan kerja ke Provinsi Sumatra Utara. Pada Jumat pagi (19/11), Mensos dan rombongan bergerak menuju kawasan terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Deli Serdang dan Karo, Sumatra Utara.

Lokasi yang menjadi titik kunjungan pertama Mensos ialah Dusun 3, Desa Rumah Kinangkung,  Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Ketika tiba di lokasi, Mensos langsung berjalan kaki dan menuju titik longsor. Sambil mendengarkan masukan, Mensos mengamati dengan seksama lokasi kejadian.

Mensos tampak berbincang dengan camat dan kepala desa setempat. Dari perbincangan dengan tokoh setempat, Mensos merekomendasikan untuk dilakukan relokasi.

“Dengan melihat kondisi seperti ini, dikhawatirkan bisa terjadi longsor susulan. Kalau itu terjadi, akses masyarakat bisa terputus. Ada 7 dusun yang rawan terputus aksesnya bila terjadi longsor susulan. Jadi, solusinya kita akan siapkan 7 lokasi bufferstock  (lumbung sosial). Gunanya sebagai cadangan makanan mereka kalau seandainya terjadi sesuatu,” kata Mensos di lokasi.

Kepada Wakil Bupati Deli Serdang Ali Yusuf Siregar yang turut mendampingi, Mensos juga menyarankan agar melakukan restorasi jalan. Itu karena kondisi jalan sangat riskan.

“Saya lihat hunian warga juga rawan terhadap longsor. Oleh karena itu, kita akan bantu warga untuk direlokasi lahan maupun rumahnya,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos juga menyerahkan bantuan logistik serta santunan ahli waris dan korban luka. Bantuan dengan jenis sama disampaikan Mensos pada kunjungan ke titik kedua, yakni kawasan relokasi korban erupsi Gunung Sinabung di Kawasan Relokasi Siosar, Desa Siosar, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

Di Deli Serdang, Kemensos menyalurkan santunan kepada ahli waris untuk korban atas nama Rasmiken Boru Ginting sebesar Rp15 juta. Selain itu, santunan korban luka atas nama Sama Ginting sebesar Rp5 juta. Total nilai santunan sekitar Rp159 juta.

Sementara itu, santunan di Kabupaten Karo diberikan kepada 4 ahli waris korban meninggal dunia atas nama Agus Sumartono, Reza Damara, Rayhan, dan Riyan Piranda. Setiap ahli waris tersebut menerima bantuan sebesar Rp15 juta. Selain itu, santunan korban luka yang diberikan kepada 1 orang sebesar Rp5 juta. Total nilai bantuan untuk Kabupaten Karo  sekitar Rp353 juta.

Baca Juga:  Harga Pertamax Jadi Rp12.500 per Liter mulai 1 April 2022, Lebih Kompetitif dari SPBU Lainnya

Selain santunan untuk penyintas bencana banjir bandang dan longsor di kedua daerah tersebut, Kemensos juga menyalurkan bantuan berupa sembako, makanan dan perlengkapan anak, selimut, tenda gulung, kasur, matras, serta tenda serbaguna. Dengan demikian, total bantuan untuk kedua daerah tersebut sekitar Rp513 juta.

Untuk diketahui, Kementerian Sosial telah hadir di kawasan bencana banjir segera setelah bencana terjadi. Kemensos melalui Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan pendataan terhadap korban, merelokasi kelompok masyarakat rentan, seperti lanjut usia, penyandang disabilitas, dan anak-anak ke lokasi yang lebih aman, mendistribusikan bantuan logistik, dan mendirikan dapur umum. (RLS/J1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *