MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan APBN di Januari telah dibelanjakan Rp127,2 triliun. Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) mencapai Rp21,8 triliun dan non-K/L Rp50,4 triliun.
“Belanja yang sangat besar juga pada Januari adalah untuk subsidi. Jadi, APBN sangat nyata di dalam melindungi masyarakat, yaitu dari kenaikan harga energi dan minyak yang melonjak” jelas Menkeu dalam acara Konferensi Pers APBN Kinerja dan Fakta secara virtual via saluran Youtube Kementerian Keuangan.
Pada awal Januari, Sri memaparkan belanja subsidi sudah mencapai Rp10,2 triliun. Jika dibandingkan dengan 2021 yang hanya Rp2,3 triliun, ini merupakan kenaikan yang luar biasa tinggi.
Dilansir dari situs Kementerian Keuangan, Kamis (24/2), adapun belanja subsidi energi ditujukan untuk BBM dan elpiji 3 kg. Selanjutnya, subsidi pupuk sebesar 0,7 ton, suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Rp0,35 triliun di 2021 menjadi Rp0,58 triliun di 2022, dan kredit KUR dari Rp13,42 triliun naik ke Rp23,16 triliun.
“Jadi, kalau dilihat mata anggaran subsidi ini, semuanya langsung dinikmati oleh masyarakat, yaitu dalam bentuk tadi, stabilitas harga BBM dan LPG. Dari sisi pupuk juga Kredit Usaha Rakyat, suku bunganya disubsidi,” tambahnya.
Jadi, sebut Menkeu, dalam hal ini APBN memang menjadi garda atau sarana untuk melindungi masyarakat. (J1)