KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) terus melakukan koordinasi intensif dengan pemangku kepentingan terkait agar penyelenggaraan mudik Idul Fitri tahun ini berjalan dengan lancar. Adapun sejumlah hal yang diantisipasi, yakni lonjakan pemudik, pengawasan prokes, dan kelaikan angkutan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dalam Rapat Kerja (raker) dengan Komisi V DPR membahas “Kesiapan Infrastruktur dan Transportasi Mudik Lebaran Tahun 2022” di Ruang Nusantara DPR, Jakarta, Rabu (6/4).
Berdasarkan hasil survei tentang potensi pemudik pada mudik Lebaran 2022 yang dilakukan Badan Litbang Perhubungan (Balitbanghub), ditemukan bahwa pengguna kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor, akan mendominasi pergerakan mudik. Tercatat, sebanyak 40 juta orang memilih menggunakan kendaraan pribadi, dari total 79,4 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik.
Lebih lanjut Menhub menjelaskan pilihan moda transportasi terbanyak kedua setelah kendaraan pribadi, yaitu angkutan jalan (bus dan penyeberangan) sebanyak 26,7 juta orang, pesawat 8,9 juta orang, kereta api 8,2 juta orang, kapal, 1,4 juta, dan angkutan lainnya 0,1 juta orang.
“Dari 79,4 juta orang yang diprediksi mudik, sebanyak 13 juta orang berasal dari Jabodetabek,” jelas Budi.
Adapun untuk provinsi tujuan yang paling dominan akan dituju para pemudik, yakni Jawa Tengah sebanyak 23,5 juta, Jawa Timur 16,8 juta, dan Jawa Barat 14,7 juta. Untuk jalur perjalanan yang paling dipilih, melalui jalan Tol Trans Jawa, jalur lintas Jawa Tengah, Tol Cipularang, jalur Pantura, jalan Trans Sumatera, serta beberapa ruas jalan lainnya.
Sementara itu, berdasarkan rencana operasi dan prediksi hasil survei, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 29–30 April dan arus balik diperkirakan terjadi pada 8 Mei.
Menhub mengatakan telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi melonjaknya pemudik pada tahun ini dengan menerbitkan empat Surat Edaran (SE) Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Dalam Negeri merujuk pada terbitnya SE Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 16 Tahun 2022.
SE tersebut, yakni: SE 36 (transportasi udara), SE 37 (transportasi laut), SE 38 (transportasi darat), dan SE 39 (transportasi perkeretaapian).
Selanjutnya, Kemenhub bersama operator transportasi juga telah menyiapkan sarana dan prasarana transportasi untuk memenuhi kebutuhan mobilitas pemudik, yakni sebanyak 57.693 unit bus pada 48 terminal; 215 unit kapal pada 8 lintas sungai, danau, dan penyeberangan; 38 movable bridge, 2 ponton, dan 11 plengsengan pada dermaga penyeberangan; 327 pesawat untuk melayani 378 rute pada 123 kota; 123 kapal pada 117 trayek perintis serta 76 kapal kenavigasian untuk tanggap darurat pada 51 pelabuhan domestik dan 4 pelabuhan internasional; 399 sarana perkeretaapian antarkota pada 138 stasiun, serta 1.053 perjalanan KRL/hari pada 15 stasiun utama dan 85 stasiun kecil.
Upaya lain yang dilakukan ialah memastikan kelaikan sarana angkutan di semua moda transportasi dengan melakukan ramp check, termasuk pemeriksaan kesehatan sumber daya manusia (SDM) dan pengawasan tarif angkutannya (harga tiket).
Selanjutnya, untuk meningkatkan aspek keselamatan dan mengurangi jumlah pemudik yang akan menggunakan kendaraan pribadi (sepeda motor), Kemenhub akan memfasilitasi Program Mudik Gratis.
“Mudik tahun ini menjadi tantangan yang besar, dengan animo masyarakat yang tinggi untuk melakukan mudik. Untuk itu, kami di bawah koordinasi Menko PMK selaku koordinator penyelenggaraan mudik Lebaran, telah melakukan koordinasi yang intensif antarunsur terkait agar terwujud Mudik Aman dan Mudik Sehat,” ujar Menhub.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi V DPR Lasarus meminta Kemenhub bersama stakeholder terkait untuk mengoptimalkan koordinasi dan sinergi lintas sektoral dalam persiapan dan pelaksanaan penyelenggaraan angkutan mudik Lebaran 2022.
Selain itu, Komisi V DPR juga meminta Kemenhub memperhatikan sejumlah hal, yakni memastikan kelaik operasian sarana angkutan di semua moda dan keberlanjutan pelayanan angkutan, meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan terhadap prokes di simpul-simpul transportasi (pelabuhan, bandara, terminal, dan stasiun), dan mengoptimalkan pengawasan terhadap fluktuasi harga tiket.
Turut hadir dalam raker tersebut, yakni Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Basarnas Marsekal TNI Henri Alfiandi, dan Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi. (RLS/J1)