MENTERI Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Badung, Denpasar, Bali, terpantau stabil dan patut disyukuri.
Hal tersebut disampaikan Mendag saat meninjau Pasar Badung pada Rabu (21/9). Peninjauan pasar tersebut dilakukan Mendag sebelum memulai rangkaian pertemuan G20 Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) di Nusa Dua, Badung, Bali.
“Harga bapok di Pasar Badung stabil. Sampai hari ini, secara nasional, stok tersedia dan harga stabil. Hal ini patut kita syukuri,” ungkap Mendag dalam rilisnya, Rabu (21/9).
Dalam peninjauan tersebut, Mendag didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Sukawati, Wali Kota Denpasar Eddy Mulya, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto, dan Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri (Kemendag) Syailendra.
Mendag mencatat harga bawang merah di Pasar Badung Rp23.000–Rp25.000/kg. Padahal, di Jawa, harga rata-ratanya sekitar Rp30.000/kg. Daging sapi pun terpantau Rp105.000/kg. Cabai merah besar juga terpantau lebih murah di harga Rp45.000/kg saat harga rata-rata di Jawa Rp60.000/kg.
“Minyakita pun sudah tersedia di Pasar Badung. Pemerintah akan mengerahkan seluruh daya upaya agar inflasi pangan terkendali,” ungkap Mendag.
Mendag mengatakan upaya-upaya yang dipersiapkan pemerintah dalam mengendalikan inflasi pangan, antara lain melalui operasi pasar, subsidi angkutan, serta optimalisasi program Gerai Maritim, Tol Laut, dan Jembatan Udara.
“Pemerintah optimistis dapat mengendalikan gejolak harga sebagaimana upaya stabilisasi minyak goreng yang berhasil mencatatkan deflasi dalam 4 bulan terakhir,” kata Mendag.
Dalam pantauan di Pasar Badung, tercatat harga cabai merah besar turun jika dibandingkan dengan seminggu lalu, Selasa (13/9), dari Rp50.000/kg menjadi Rp45.000/kg. Mayoritas harga komoditas terpantau stabil, misalnya, beras medium Rp11.000/kg, beras premium Rp12.000/kg, gula pasir Rp13.000/kg, minyak goreng curah Rp12.000/liter, minyak goreng kemasan Rp17.000/liter, Minyakita Rp14.000/liter, tepung terigu Rp13.000/liter, daging ayam ras Rp34.000/kg, telur ayam ras Rp26.000/kg, dan bawang putih Rp22.000/kg.
Sementara itu, dalam program operasi pasar melalui pedagang, cabai rawit merah dan keriting dijual Rp46.000/kg, cabai merah besar Rp33.000/kg, serta bawang merah Rp23.000/kg.
Mendag mencatat harga telur ayam terus turun antara 1% dan 7% di berbagai wilayah. Harga rata-rata eceran nasional per Rabu menunjukkan harga telur ayam ras Rp30.400/kg atau turun 3,18% jika dibandingkan dengan 2 September 2022 atau sebelum kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang sebesar Rp31.400/kg. Di beberapa wilayah, termasuk Jakarta, harga telur ayam ras sudah berada di kisaran Rp27.500–Rp30.000/kg atau turun lebih dari 3% jika dibandingkan dengan minggu lalu.
Sementara itu, di periode yang sama, harga rata-rata eceran nasional minyak goreng pun terpantau turun. Minyak goreng curah turun 2,13% menjadi Rp13.800/liter atau di bawah harga eceran tertinggi (HET). Berdasarkan pantauan kontributor SP2KP, sampai dengan minggu ketiga September, Minyakita telah tersedia di 34 provinsi, termasuk Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua. (RLS/J1)