KONSULAT RI (KRI) Tawau kembali memfasilitasi pemulangan 236 orang warga negara Indonesia (WNI) yang telah selesai menjalani proses kasus hukum mereka. Pemulangan tersebut dilakukan melalui jalur laut dari Pelabuhan Tawau ke Pelabuhan Tunon Taka di Nunukan, Kalimantan Utara, menggunakan 2 unit feri yang disediakan secara khusus, yakni KM Mideast Express dan Nunukan Express, Kamis (31/3).
Dilansir dari situs Kementerian Luar Negeri, Jumat (1/4), para WNI yang dideportasi terdiri atas 180 pria, 40 wanita, 10 anak laki-laki, dan 6 anak perempuan. Berdasarkan informasi dari pihak berwenang Malaysia dan wawancara langsung dengan yang bersangkutan, para WNI yang dideportasi ini sebelumnya tersangkut berbagai kasus di wilayah Sabah, seperti pelanggaran keimigrasian dan kasus narkoba.
Sebelum dilakukan proses deportasi, saat masih berada di Depot Imigresen Tawau (DIT), para WNI terlebih dahulu diverifikasi tim Satgas Perlindungan KRI Tawau guna memastikan kewarganegaraan yang bersangkutan. Setelah yang bersangkutan dipastikan berkewarganegaraan Indonesia, pihak Konsulat akan menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) guna kelancaran proses deportasi.
Para WNI tersebut juga telah mendapatkan vaksin covid-19 lengkap jenis Pfizer. Untuk memastikan para WNI yang akan dipulangkan tersebut dalam keadaan sehat, KRI Tawau memfasilitasi tes PCR dilakukan tenaga kesehatan yang direkomendasikan pihak Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) pada 28 Maret 2022.
Proses deportasi yang kali pertama dilakukan di 2022 ini ditinjau langsung oleh Pengarah Imigresen Sabah Syarifah Sitti Saleha dan Konsul RI Tawau Heni Hamidah yang hadir di Pelabuhan Tawau.
Sesampainya di Nunukan, para WNI ini akan ditangani dan diproses lebih lanjut oleh berbagai instansi terkait di Indonesia, yakni UPT BP2MI, Imigrasi, kepolisian, kesehatan, dan instansi terkait lainnya, sebelum kemudian dipulangkan sesuai daerah asal masing-masing. (J1)
2 comments