KEPALA Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan penurunan persentase dan jumlah penduduk miskin tak lepas dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Upaya pemerintah untuk terus melindungi masyarakat miskin dan rentan yang terdampak pandemi, termasuk melalui berbagai program bantuan sosial dalam program PEN,” kata Kepala BKF dalam rilisnya, Senin (17/1).
Pada 2021, realisasi sementara total anggaran perlindungan sosial, baik yang dilaksanakan melalui belanja pemerintah pusat maupun transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), ialah Rp480 triliun atau 130,5% dari pagu APBN 2021.
“Untuk 2022, pemerintah memastikan program perlindungan sosial akan tetap kuat dan besarannya akan disesuaikan dengan kecepatan pemulihan ekonomi,” ujar Febrio.
Dikutip dari situs Kementerian Keuangan, pemulihan ekonomi Indonesia yang semakin menguat di akhir 2021 tecermin dari rilis data kemiskinan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan penurunan kembali dan menyentuh 1 digit, yaitu 9,71%, September 2021, dari sebelumnya sebesar 10,14% pada Maret 2021 sehingga telah mendekati level prapandemi.
Dilihat dari jumlah orang, total penduduk miskin pada September 2021 sebesar 26,50 juta orang, menurun 1,04 juta orang dari Maret 2021 yang sebanyak 27,54 juta jiwa.
Dari Sisi Ketenagakerjaan Indonesia
Sementara itu, bukan hanya dari kemiskinan, pemulihan ekonomi yang makin kuat juga terlihat dari sisi ketenagakerjaan Indonesia, yang mana terjadi penurunan pengangguran dan peningkatan penyerapan tenaga kerja. Per Agustus 2021, tingkat pengangguran terbuka Indonesia turun menjadi 6,5% dari 7,1% pada Agustus 2020 atau setara dengan 0,67 juta orang.
“Di 2022, pemerintah melalui program PEN dan lainnya akan terus mendorong penguatan pemulihan ekonomi agar dapat mengoptimalisasi penyerapan angkatan kerja baru, termasuk pekerja yang sebelumnya terdampak pandemi,” imbuh Febrio.
Selain itu, penyerapan tenaga kerja mengalami peningkatan sekitar 2,6 juta orang dengan pertumbuhan angkatan kerja mencapai 1,4% pada Agustus 2021.
Adapun sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja per Agustus 2021, yaitu manufaktur dengan 1,22 juta, perdagangan sebesar 1,04 juta, konstruksi 0,22 juta, akomodasi dan penyediaan makan minum 0,64 juta, dan pertambangan 0,9 juta pekerja.
Ia berharap adanya penguatan pemulihan ekonomi mampu terus membuka lapangan kerja baru untuk menyerap penambahan angkatan kerja baru dan pekerja yang sempat terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) di masa pandemi.
Kinerja sektor ketenagakerjaan ini juga didukung penyaluran belanja pemerintah yang turut menciptakan lapangan kerja. Realisasi sementara program PEN 2021 mencapai Rp658,6 triliun atau 88,43%.
Dalam PEN tersebut, terdapat program yang didesain untuk membantu sektor ketenagakerjaan, seperti kartu prakerja, program prioritas padat karya, dan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk sektor properti yang juga padat karya. (J1)