PERTEMUAN G20 ialah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia, terdiri atas 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa. Dari sektor kesehatan, pertemuan ini bisa menjadi perantara untuk membuat vaksin global.
Sekretaris Direktorat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan Presidensi Indonesia G20 2022 ini sangat strategis mengingat forum ini akan memberikan suatu percontohan yang nyata dan komprehensif untuk recovery global.
Dari sektor kesehatan, fokus utama ialah terkait dengan memperkuat arsitektur kesehatan global dengan 3 subisu prioritas yang terdiri atas pembangunan sistem ketahanan kesehatan global, harmonisasi standar protokol kesehatan global, dan pengembangan pusat studi serta manufaktur untuk pencegahan, persiapan, dan respons terhadap krisis kesehatan yang akan datang.
Mengenai pengembangan pusat studi serta manufaktur untuk pencegahan persiapan dalam merespons terkait dengan krisis kesehatan yang akan datang, kata dr Nadia, adanya pertemuan G20 memungkinkan pengembangan yang lebih cepat terhadap penemuan vaksin mRNA dan yang lebih murah serta aman untuk merespons suatu kondisi pandemi.
”Akan tetapi, saat ini pengembangan vaksin mRNA hanya terjadi di negara-negara maju,” katanya pada konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu (23/3).
Untuk bersiap menghadapi pandemi berikutnya, lanjut dr Nadia, setiap negara harus memiliki akses yang setara terhadap vaksin, terapeutik, dan diagnostik. Sebagai tambahan, praktik terbaik sangat dibutuhkan pada masa pandemi untuk memperkuat jaringan kolaborasi serta jejaring antarpara ahli dan ilmuwan pada sektor kesehatan masyarakat.
”Maka dari itulah, menjadi sangat penting untuk menetapkan suatu perusahaan manufaktur regional dan pusat sebagai kolaborasi riset. Tanpa ada komitmen politik yang kuat untuk membangun sistem kesehatan global yang lebih kuat, negara akan mengalami kesulitan untuk keluar dari situasi sulit sebagai dampak pandemi covid-19,” tuturnya. (RLS/J1)