Kasus Omicron Terus Meningkat, Kemenkes Galakkan Telemedicine

Kasus Omicron Terus Meningkat, Kemenkes Galakkan Telemedicine

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) terus mencatat penambahan konfirmasi Omicron di Indonesia. Hingga Senin (10/1), terjadi penambahan 92 kasus konfirmasi sehingga total 506.

Penambahan kasus masih didominasi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), yang mana dari 506 kasus konfirmasi Omicron, 84 merupakan transmisi lokal.

Selain kasus konfirmasi, angka probable Omicron juga terus mengalami peningkatan. Hingga Senin (10/1), terdeteksi sebanyak 1.384 probable Omicron yang didapatkan dari SGTF.

”Kalau kita perhatikan, juga terlihat peningkatan yang signifikan dari angka kasus harian, yang mana dari sejumlah 454 menjadi 802, naik hampir 2 kali lipat,” ucap Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi.

Dr Nadia mengungkapkan masyarakat harus bersiap menghadapi gelombang Omicron, mengingat karakteristiknya memiliki tingkat penyebaran sangat cepat.

”Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi Omicron cenderung mengalami peningkatan. Dari pemeriksaan SGTF, kasus probable Omicron pada PPLN cenderung meningkat. Hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian Omicron mulai mendominasi,” ungkapnya.

Namun, dilihat dari tingkat keparahan, mayoritas kasus Omicron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit. Untuk itu, lanjut dr Nadia, pihaknya akan menggencarkan telemedicine yang didedikasikan bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah.

”Kami bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan pengiriman obat secara gratis bagi pasien covid-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah agar penanganannya dapat dilakukan seluas dan seefektif mungkin,” ucap dr Nadia.

Selain itu, dari sisi terapeutik, Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien covid-19 dengan gejala ringan.

Berdasarkan sisi tracing, tambah dr Nadia, akan dilakukan penemuan kasus aktif dengan meningkatkannya menjadi lebih dari 30 per kasus positif. Selain itu, juga akan dilakukan pemeriksaan WGS pada level komunitas dengan target 1.700-2.000 setiap bulannya.

Dr Nadia menambahkan pemerintah juga memulai vaksinasi booster covid-19 bagi kelompok usia 18 tahun ke atas untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan dari virus korona, termasuk Omicron. (RLS/J1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *