PEMERINTAH lewat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memberikan pernyataan mengenai serangan militer di Ukraina.
Dilansir dari situs Kementerian Luar Negeri, Jumat (25/2), terdapat 5 poin pernyataan tersebut.
Pertama, penghormatan terhadap tujuan dan prinsip piagam PBB dan hukum internasional, termasuk integritas wilayah dan kedaulatan, penting untuk terus dijalankan.
‘Oleh karenanya, serangan militer di Ukraina tidak dapat diterima. Serangan juga sangat membahayakan keselamatan rakyat dan mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan dan dunia,’ bunyi poin kedua.
Ketiga, Indonesia meminta agar situasi ini dapat segera dihentikan dan semua pihak menghentikan permusuhan serta mengutamakan penyelesaian secara damai melalui diplomasi.
Keempat, Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata guna mencegah memburuknya situasi.
Terakhir, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri telah mempersiapkan rencana evakuasi WNI. Itu karena keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pemerintah.
Seperti diketahui, Rusia melancarkan serangan militer terhadap Ukraina pada Kamis (24/2).
“Sehubungan dengan itu, saya membuat keputusan untuk mengadakan operasi militer khusus. Tujuannya adalah untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran pelecehan dan genosida dari rezim Kiev selama 8 tahun,” kata Putin dilansir kompas.com.
Pada Jumat (25/2), pasukan militer Rusia sudah memasuki wilayah Kiev, ibu kota Ukraina, dari arah utara dan timur laut negara.
Kata BBC Indonesia, pemerintah Ukraina menyerukan agar rakyat membuat bom molotov untuk mempertahankan ibu kota. Beberapa ledakan terus terdengar di Kiev dan rekaman video menunjukkan tank-tank melaju ke distrik utara Kiev.
Mengutip Reuters, Presiden Ukraina Zelensky telah mengumumkan darurat militer dan bersiap melawan invasi tersebut. Ia juga telah mengonfirmasi laporan serangan rudal di negaranya.
Lebih lanjut, Rusia menyatakan mengincar fasilitas militer, pertahanan udara, serta angkatan udara Ukraina dengan senjata presisi tinggi. Angkatan udara Ukraina pun sedang melawan serangan udara oleh Rusia dikutip BBC Indonesia. (J1)
2 comments