MENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau pekerjaan infrastruktur dan fasilitas yang akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 mulai 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo dan Tana Mori, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rangkaian kegiatan tinjauan yang dilaksanakan pada Rabu (26/4) meliputi peninjauan Jalan Yohanes Sehadun (depan Bandara Komodo); parkir VVIP di Kantor Bupati Manggarai Barat, Puncak Waringin; serta jalan dan pedestrian Sp Silvia–Sp Binongko, Mako Polres Manggarai Barat, promenade di kawasan Marina, hingga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tana Mori yang menjadi salah satu venue KTT ASEAN 2023.
Basuki menginstruksikan agar semua pekerjaan konstruksi, baik di Labuan Bajo maupun Tana Mori, harus dilakukan dengan metode dan kualitas yang terbaik.
“Saya minta agar terus dijaga dan ditingkatkan kualitas infrastrukturnya sesuai standar penyelenggaraan acara internasional. Jangan main-main, kualitas pekerjaan harus jadi prioritas nomor satu, terutama pada infrastruktur jalan. Segera tingkatkan kualitas aspalnya,” kata Basuki dalam keterangannya, Kamis (27/4).
Selain itu, Basuki juga menegaskan agar semua pekerjaan dilakukan dengan rapi dan bersih serta memperhatikan estetika dan penghijauan di setiap area venue dan koridor jalan akses KTT ASEAN. Hal ini agar lingkungan menjadi lebih asri dan tidak gersang.
“Setelah pekerjaan konstruksi selesai, harus diiringi dengan pembersihan material sisa dan penyemprotan dengan air agar area konstruksi tetap rapi dan bersih. Setiap area, termasuk media jalan dan jalur pedestrian, juga harus ditanami berbagai tanaman, seperti pohon flamboyan, sakura NTT, dan kelapa,” kata Basuki.
Peningkatan fasilitas penunjang di Labuan Bajo-Tana Mori dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT Direktorat Jenderal Bina Marga. Peningkatan fasilitas melalui penataan kawasan dan koridor jalan ini bertujuan mendukung keamanan dan kenyamanan selama penyelenggaraan KTT ASEAN berlangsung.
Saat ini progres pekerjaan peningkatan fasilitas penunjang di kawasan Labuan Bajo sebesar 73%, sedangkan di KEK Tana Mori 94%.
“Target penyelesaian semua pekerjaan pada awal Mei 2023 sebelum penyelenggaraan KTT ASEAN berlangsung,” ujar Basuki.
Lingkup pekerjaan yang sedang dilakukan di kawasan Labuan Bajo meliputi pembangunan Mako Polres Manggarai Barat, penataan Promenade Marina Labuan Bajo Zona 4, peningkatan kualitas lanskap koridor jalan Labuan Bajo, penataan lahan parkir VVIP Kantor Bupati Manggarai Barat, penataan jalan dan trotoar Sp Binongko–Sp Sylvia (Jl Waecicu), dan penataan median Jalan Yohanes Sehadun (depan Bandara Komodo).
Sementara itu, pekerjaan yang dilakukan di KEK Tana Mori meliputi pembangunan Roundabout Beach Club, Shelter Dermaga, pemasangan geomat pada koridor jalan kawasan Tana Mori, penataan bundaran pintu masuk kawasan ITDC, serta perkuatan lereng dan stabilisasi tanaman pada ruas jalan Labuan Bajo–Tana Mori yang telah diresmikan Presiden Jokowi pada 14 Maret 2023.
Kementerian PUPR juga membangun Embung Anak Munting di antara Labuan Bajo menuju ke Tana Mori di Desa Warloka, Kecamatan Komodo. Embung Anak Munting memiliki kapasitas tampung 159 ribu m3 dan luas genangan 4,5 hektare dengan fungsi utama untuk konservasi dan mendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dalam rangka KTT ASEAN.
Turut hadir mendampingi Basuki, yakni Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian; Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti; Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja; Kepala BPJN NTT Agustinus Junianto; Kepala BWS NTT Fernando Rajagukguk; dan Kepala BPPW NTT Normansjah Wartanobe. (RLS/J1)