BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Slovak Hydrometeorological Institute (SHMU) menyepakati penguatan kerja sama di bidang meteorologi melalui penandatanganan secara sirkuler Nota Kesepahaman (MoU), Kamis (24/3).
Dalam hal ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bratislava mendukung sepenuhnya melalui penyelenggaraan seremoni pertukaran dokumen di Bratislava yang dihadiri pihak-pihak terkait, baik secara langsung maupun virtual.
“MoU ini merupakan batu loncatan bagi penguatan kerja sama bilateral Indonesia dan Slowakia, khususnya dalam upaya kolaborasi bersama di bidang meteorologi di masa yang akan datang,” ungkap Duta Besar (Dubes) RI untuk Republik Slowakia Pribadi Sutiono dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri, Jumat (25/5).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan sebagian besar bencana alam di Indonesia berkaitan dengan hidrometeorologi sehingga peningkatan lembaga penting dilakukan.
“Hampir 95% bencana alam di Indonesia berkaitan dengan hidrometeorologi sehingga upaya peningkatan kapasitas lembaga, termasuk SDM dan infrastruktur, penting untuk dilakukan, terutama di masa yang sarat akan ketidakpastian akibat faktor perubahan iklim,” ujar Dwikorita.
Ia menambahkan bahwa MoU ini akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kapasitas BMKG dan SHMU dalam mengelola sistem informasi serta peringatan iklim dan meteorologi yang lebih andal dan akurat bagi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat kedua negara.
Hal yang sama juga digaungkan Direktur Jenderal SHMU Martin Benko pada pidatonya.
“Sesuai tema yang diusung WMO 2022, sistem peringatan dini merupakan kunci sukses pada upaya mitigasi bencana alam. Untuk itu, setiap lembaga meteorologi harus terus berupaya meningkatkan kapasitas pelayanan untuk menjawab berbagai tantangan perubahan iklim, salah satunya melalui kerja sama ilmiah dengan lembaga meteorologi lain,” jelasnya.
Kedepannya, Dubes Pribadi Sutiono, berharap dokumen ini dapat menjadi payung hukum bagi kerja sama antarlembaga serta pelaku usaha di bidang meteorologi dari kedua negara. Ia juga mengundang para pelaku usaha kedua negara untuk memanfaatkan momentum ini untuk perluasan berbagai kerja sama di bidang meteorologi, khususnya dalam pembangunan infrastruktur kedua negara. (J1)