JUMLAH penumpang pesawat mendominasi data pergerakan penumpang angkutan umum pada Selasa (18/4) kemarin/H-4 Lebaran.
Dari hasil pantauan, jumlah pengguna angkutan umum di semua moda pada H-4 kemarin mencapai 711.883 orang. Jumlah tersebut didominasi penumpang angkutan udara, yaitu sebanyak 250.994 orang atau mencapai 35,26% dari total pengguna angkutan umum.
Jumlah ini meningkat 36,97% jika dibandingkan dengan hari normal serta meningkat 20,78% daripada periode yang sama saat angkutan Lebaran 2022 sebanyak 207.810 orang.
Selain angkutan udara, jumlah penumpang kereta api juga mengalami peningkatan yang cukup menonjol jika dibandingkan dengan moda angkutan umum lainnya.
Berdasarkan pantauan CCTV di beberapa titik pantau stasiun yang diamati dari Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2023 Kementerian Perhubungan, pemudik terlihat memadati Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Gambir, Jakarta.
Pada H-4, tercatat pengguna angkutan kereta api sebanyak 125.319 orang atau 20,96% dari total pengguna angkutan umum. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada angkutan Lebaran 2022, jumlahnya meningkat sebanyak 36,21%.
Pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, baik mobil maupun motor, diimbau untuk terus berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api sebidang. Patuhi rambu dan jangan menerobos palang pintu perlintasan yang telah menutup.
Terkait dengan lonjakan penumpang ini, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengingatkan agar para pemudik yang menggunakan angkutan umum dapat mengatur waktu perjalanan sebaik mungkin untuk mengantisipasi kepadatan penumpang, baik di terminal, pelabuhan, stasiun, maupun bandara.
”Kami mengimbau para pengguna jasa angkutan umum minimal 3 atau 4 jam sebelum waktu keberangkatan agar tidak ketinggalan pesawat, kereta, bus, atau kapal mengingat akses ke simpul transportasi akan sangat padat menjelang Lebaran ini,” ujar Adita dalam keterangannya, Rabu (19/4).
Secara rinci, jumlah penumpang angkutan umum per moda transportasi pada H-4, yakni angkutan kereta api (149.211 penumpang, meningkat 30,49% jika dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 114.349 penumpang).
Lalu, angkutan udara (250.994 penumpang. Jumlah ini meningkat 20,78 % jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, yaitu sebesar 207.810 penumpang).
Kemudian, angkutan jalan (151.145 penumpang, turun 12,99% jika dibandingkan dengan tahun lalu 173.700 penumpang).
Selanjutnya, angkutan penyeberangan (92.586 penumpang, turun 67,26% jika dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 282.805 penumpang).
Lalu, angkutan laut (67.947 penumpang, turun 19,75% jika dibandingkan dengan tahun lalu 83.627 penumpang).
Sementara itu, secara kumulatif, jumlah pengguna angkutan umum di semua moda selama pemantauan mulai H-8 sampai H-4 mencapai 3.110.009 orang atau meningkat 26,58% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebanyak 2.456.867 orang.
Pergerakan Kendaraan Pribadi Meningkat Cukup Tajam
Di jalur darat, pergerakan kendaraan pribadi juga tercatat terjadi peningkatan. Jumlah mobil yang keluar Jabodetabek melalui jalan arteri pada H-4 sebanyak 100.974 kendaraan atau naik 72,70% jika dibandingkan dengan hari normal, sedangkan mobil yang keluar melalui jalan tol sebanyak 199.594 kendaraan atau naik 56,52% daripada hari normal.
“Kami mengingatkan para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi untuk terus meng-update informasi mengenai pemberlakuan skema-skema rekayasa lalu lintas, baik satu arah (one way), contraflow, maupun kemungkinan pemberlakuan ganjil-genap yang penerapannya akan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi di lapangan,” ucap Adita.
Untuk mengurangi kepadatan di rest area, Kemenhub mengimbau masyarakat mengatur waktu berada di sana maksimal 30 menit. Kemenhub juga mengingatkan kepada para pengemudi agar tidak beristirahat atau berhenti di bahu jalan tol karena berbahaya bagi keselamatan.
Sementara itu, jumlah sepeda motor yang keluar Jabodetabek pada H-4 juga tercatat mengalami kenaikan signifikan, yaitu sebanyak 337.264 kendaraan atau meningkat 74,72% jika dibandingkan dengan hari normal.
Kemenhub terus mengimbau masyarakat agar tidak menggunakan sepeda motor untuk perjalanan mudik jarak jauh mengingat risiko kecelakaan yang cukup tinggi.
“Gunakan berbagai moda angkutan umum atau manfaatkan program mudik gratis agar perjalanan lebih aman dan berkesan,” pungkas Adita. (RLS/J1)