GUNUNG Semeru kembali luncurkan awan panas guguran (APG) pada Rabu (5/12) pukul 08.35 WIB. Pos Gunung Api Semeru Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat jarak luncur mencapai 5.000 meter ke arah Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong.
Pergerakan seismograf menunjukkan amplitudo maksimum 26 milimeter dengan durasi 969 detik. Tinggi kolom abu berwarna cokelat teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan.
Hal itu berdampak hujan abu vulkanik tipis di wilayah Desa Kebonseket, Kecamatan Candipuro, dan Desa Penanggal, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
“Hingga kini, dilaporkan kondisi masyarakat terpantau aman dan kondusif,” ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Sebagai informasi, status aktivitas Gunung Semeru masih berada di Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021. Dengan begitu, direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor Tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, agar masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Lebih lanjut, diharapkan waspada potensi APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (RLS/J1)