MENTERI Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan perkembangan proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan.
Pada evakuasi tahap pertama, berjumlah 538 orang yang sudah berada di Kota Port Sudan. Terdapat tambahan 31 WNI yang tiba di Kota Port Sudan dari provinsi lain sehingga total evakuasi pertama jumlahnya 569 orang.
“Dari 569 orang ini, 557 sudah melanjutkan perjalanan melalui laut ke Pelabuhan Jeddah dan telah tiba di Pelabuhan Jeddah pada hari ini (Rabu, 26/4) sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Retno dalam rilisnya, Rabu (26/4).
Sebanyak 12 orang lainnya, yaitu 10 tim dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) tetap tinggal sementara di Kota Port Sudan untuk membantu evakuasi tahap kedua dan 2 WNI saat ini masih menunggu penyelesaian dokumen perjalanan.
“Tim dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang dipimpin Direktur PWNI (Perlindungan Warga Negara Indonesia) saat ini juga sedang menyeberang dari Jeddah ke Kota Port Sudan untuk membantu evakuasi tahap 2 serta menyelesaikan segala urusan terkait evakuasi yang sangat rumit ini,” jelas Retno.
Lebih lanjut, proses evakuasi tahap kedua dari Khartoum menuju ke Kota Port Sudan telah tiba di Port Sudan melalui jalur darat dan sampai pada Rabu juga sekitar pukul 09.30 WIB.
Di dalam evakuasi tahap kedua ini, terdapat 328 WNI terdiri atas perempuan 29 orang, anak-anak 5 orang, dan laki-laki 294 orang. Sebagian besar mereka, yakni mahasiswa, pekerja migran Indonesia (PMI) dengan keluarganya, dan tenaga profesional airlines. Adapun keberangkatan mereka dipimpin 4 staf KBRI Khartoum.
“Kalau yang tahap pertama, dipimpin langsung oleh Dubes (Duta Besar). Yang tahap kedua ini, dipimpin oleh tim dari KBRI yang jumlahnya 4 orang,” ujar Retno.
“Mereka menggunakan tujuh bus dan menempuh perjalanan yang sama dengan evakuasi tahap pertama, yaitu dari Kota Khartoum melewati Atbara. Kemudian, Kota Sawakin dan ke Kota Port Sudan,” jelas Retno.
Selain WNI, evakuasi tahap kedua ini juga membawa 7 warga negara asing (WNA), yaitu 6 WN Australia dan 1 WN Sudan.
Sementara itu, terjadi kecelakaan tunggal pada 1 dari 7 bus tersebut di dekat Kota Atbara akibat jalan rusak berat dan pengemudi mengalami kelelahan sehingga terperosok ke luar jalur. Kecelakaan ini menyebabkan 3 WNI mengalami luka-luka.
“Tiga WNI tersebut telah dibawa ke rumah sakit Kota Port Sudan dengan ambulans. Saat ini dirawat dan ditangani di rumah sakit. Saya sudah mendapatkan laporan dan terus memantau dari dekat mengenai penanganan rumah sakit di Kota Port Sudan terhadap 3 WNI tersebut. Kita doakan 3 WNI tersebut dapat segera pulih dan melanjutkan perjalanan evakuasi,” ujar Retno.
Dengan evakuasi tahap kedua ini, 897 WNI telah dievakuasi dari Kota Khartoum, Sudan. Pada data awal, jumlah WNI yang tercatat di KBRI ialah 1.209 WNI. Namun, setelah dilakukan pemutakhiran data, total WNI yang dapat dikontak dan tercatat jumlahnya ialah 937 WNI dengan rincian, yakni jumlah yang sudah dievakuasi, baik tahap 1 maupun tahap 2 ialah 897 (dari 897 ini, 557 sudah tiba di Jeddah).
Kemudian, terdapat pula 15 WNI yang telah melakukan evakuasi secara mandiri, 25 WNI menyatakan tidak ikut evakuasi karena alasan keluarga, dan WNI lain sudah tidak berada di Sudan karena sudah kembali ke Indonesia, sedang pulang mudik, atau sedang menjalankan umrah di Saudi Arabia.
Setiba di Jeddah, para WNI ini akan beristirahat dan akan dipulangkan secara bertahap ke Indonesia.
“Dalam kaitan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada otoritas dan pihak-pihak yang ada di Sudan yang telah membantu kelancaran proses evakuasi via darat dari Khartoum ke Kota Port Sudan,” ucap Retno.
“Selain itu, saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Saudi Arabia yang telah memfasilitasi jalur transportasi laut dari Kota Port Sudan menuju Jeddah,” sambung Retno.
Para WNI tersebut akan dipulangkan ke Indonesia secara bertahap dalam waktu dekat.
“Update mengenai kepulangan ke Indonesia akan saya sampaikan dalam waktu dekat pada kesempatan pertama,” tutup Retno. (RLS/J1)