BADAN Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) menyiagakan kapal patroli KN Belut Laut-406 untuk evakuasi korban kapal yang mengangkut 57 imigran ilegal asal Indonesia karam di perairan Selangor, Malaysia, Kamis (30/12).
Kabar kapal karam tersebut didapat dari pemberitaan media terkait dengan adanya kapal karam yang mengangkut pekerja migran Indonesia (PMI) pada Sabtu (25/12) di perairan Selangor.
”Kita telah mengerahkan KN Belut Laut-406 untuk berpatroli di sekitar perairan perbatasan Indonesia-Malaysia manakala ada perintah evakuasi,” kata Direktur Operasi Laut Laksma Bakamla Bambang Irawan.
Bakamla terus berkoordinasi dengan Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA) Selangor terkait dengan pencarian PMI yang tenggelam.
Dari hasil koordinasi Kamis (30/12) yang berlangsung secara virtual, tim Search and Rescue (SAR) Malaysia telah menemukan 10 orang dalam kondisi meninggal dunia serta 4 ABK dan 35 penumpang dalam kondisi selamat. Masih ada 8 orang yang dinyatakan hilang dari total seluruh penumpang.
Laksma Bakamla Bambang Irawan dalam virtual menjelaskan tim SAR gabungan yang terdiri atas Bakamla dan Basarnas siap bergerak membantu pencarian korban yang masih hilang dan penjemputan PMI yang selamat jika diizinkan masuk ke teritorial perairan Selangor, Malaysia.
“Saat ini, jasad korban meninggal sudah diserahkan ke Kepolisian Sekinchan untuk dilakukan pemeriksaan post-mortem,” ujar Director Maritime Search and Rescue First Admiral Maritime Aminudin bin Abdul Rashid.
“Dalam kondisi seperti ini, negara harus hadir. Maka, upaya negosiasi terus dilakukan Bakamla. Besar harapan hubungan yang telah terjalin baik serta koordinasi antara Bakamla dan MMEA dapat membuahkan hasil untuk mengevakuasi para korban selamat maupun meninggal dunia,” jelas Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr Aan Kurnia di sela-sela kegiatan. (RLS/J1)