MENTERI Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah telah mengalokasikan Rp455,62 triliun anggaran program Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) untuk 2022 guna meneruskan pemulihan ekonomi.
“Di tahun ini, UMKM juga akan mendapatkan prioritas dalam alokasi anggaran PEN guna mendorong pemulihan yang lebih cepat,” ujar Airlangga pada acara BRI Microfinance Outlook 2022, Kamis (10/2).
Dikutip situs Kementerian Keuangan, Jumat (11/2), pemerintah juga memberikan restrukturisasi kredit untuk mengurangi beban para debitur. Kebijakan ini dilakukan sebagai wujud keberpihakan dan dukungan bagi sektor UMKM yang sangat terdampak selama masa pandemi.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan pemerintah juga mendorong peningkatan perluasan akses pembiayaan untuk UMKM melalui Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial.
“Tujuannya agar porsi kredit UMKM ditingkatkan pada 2022 sebesar 20% dan secara bertahap menjadi 30% di 2024,” kata Airlangga.
Sebagai Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM, Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah terus mendorong pengembangan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk dapat dinikmati masyarakat yang lebih luas. Selain memberikan subsidi bunga KUR sebesar 3% hingga 30 Juni 2022, pemerintah juga meningkatkan plafon KUR yang pada 2022 telah ditetapkan sebesar Rp373,17 triliun atau meningkat 30% dari tahun lalu.
“Hal ini merupakan wujud kehadiran pemerintah untuk membantu UMKM mengakses pembiayaan usaha yang terjangkau melalui KUR,” jelas Airlangga.
Adapun skema KUR Super Mikro yang telah dikeluarkan pemerintah utamanya ditujukan bagi ibu rumah tangga dan pekerja terkena PHK. Program ini mengintegrasikan Kartu Prakerja dengan KUR, melakukan perubahan kebijakan KUR Khusus bagi korporatisasi petani dan nelayan, serta kembali melanjutkan kebijakan restrukturisasi kredit dan relaksasi administrasi bagi calon debitur KUR.
Berbagai upaya kebijakan KUR tersebut mendorong kinerja penyaluran KUR. Hingga 7 Februari 2022, telah terealisasi sebesar Rp25,94 triliun kepada 650 ribu debitur atau 6,95% dari target penyaluran sebesar Rp373,17 triliun.
Di sisi lain, pemerintah juga membentuk holding BUMN pembiayaan ultra mikro (UMi) dengan PT Bank Rakyat Indonesia sebagai induk usaha. Harapannya, holding ini dapat menggabungkan entitas-entitas utama yang dapat mengembangkan segmen ultra mikro lebih baik dengan target penambahan 29 juta pelaku usaha yang dapat terlayani pada 2024.
“Melalui sinergi yang solid antara pemerintah dan swasta, dalam hal ini BUMN, untuk memberikan perhatian lebih kepada usaha mikro, diharapkan dapat memulihkan kondisi perekonomian Indonesia menjadi lebih baik atau bahkan melampaui masa pra-covid-19,” harap Airlangga. (J1)