DENSUS 88 Antiteror (AT) Polri menangkap 4 terduga teroris di wilayah Jawa Tengah. Tersangka berafiliasi dengan jaringan Jamaah Islamiyah (Jl).
“Polri, dalam hal ini Densus 88 AT, melakukan penegakan hukum terhadap 4 orang anggota kelompok JI,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam keterangannya, Selasa (15/2).
Lebih lanjut, Ahmad menjelaskan keempat terduga teroris telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka ialah RAB, AJ, N, dan M.
Khusus RAB, AJ, dan N, kata Ahmad, merupakan hasil pengembangan anggota JI yang dikenal dengan Sasana.
“Pengungkapan kantong pembentukan dan pengembangan anggota JI yang dikenal dengan Sasana. Pengungkapan tersebut membuahkan hasil penangkapan terhadap 3 orang tersangka,” jelasnya.
Sementara itu, 1 tersangka lainnya, M, ditangkap dari hasil pengembangan dari seorang tersangka berinisial S pada Agustus 2021. Ahmad mengatakan penangkapan tersebut disertai temuan barang bukti (BB).
“Pada saat penegakan hukum, saat itu kita dapati BB berupa senjata api jenis M16, 2 pucuk jenis FN dan 1 pucuk jenis Rev rakitan, serta lebih dari 100 butir amunisi,” katanya.
Selain itu, Densus 88 Antiteror Polri juga mengungkap peran keempat terduga teroris tersebut.
Ahmad menjelaskan N merupakan anggota JI dan berbaiat pada 2017. N juga peserta Sasana Satria Mas Purwodadi kelompok 1 angkatan ke-7 tahun 2018.
“N pernah mengikuti latihan bela diri wushu di Grobogan bersama dengan anggota JI yang dipimpin K. Dia aktif mengikuti kajian umum dan khusus JI di Srondol,” tuturnya.
Ia melanjutkan tersangka RAB merupakan anggota JI dan telah berbaiat pada 2013. RAB mengikuti seleksi penguatan fisik di rumah fitnes daerah Yogyakarta pada September 2012.
“RAB mengikuti pelaksanaan program selanjutnya di bawah kendali JP, juga merupakan peserta Sasana angkatan kedua tahun 2013 bersama dengan A dan M,” ungkap Ahmad.
Tersangka berikutnya, AJ, merupakan anggota JI yang telah ber-muahadah pada 2013. AJ mengikuti seleksi anggota JI di Kaliurang, Yogyakarta, pada November 2012. AJ menjadi peserta pelatihan di Sasana Satria Muda Ambarawa angkatan kedua pada awal 2013.
Kemudian, Ahmad mengatakan M merupakan anggota JI Qoid Takwiyah di bawah T dan BY yang telah berbaiat pada 2000. M juga alumnus Moro Filipina angkatan kedua.
“M merupakan pelatih pada Tadrib Asykari tahun 2011 di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, bersama dengan S dan pernah berangkat ke Suriah di 2013 melakukan pelatihan sebagai kloter pertama dari Bidang Toliah atas perintah B,” ujar Ahmad. (RLS/J1)