Bertemu di RRT, Retno Minta Segera Hentikan Peperangan kepada Menlu Rusia

Bertemu di RRT, Retno Minta Segera Hentikan Peperangan kepada Menlu Rusia
Sumber: Kementerian Luar Negeri

MENTERI Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan rangkaian pertemuan selama satu setengah hari di Tunxi, Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Dalam kesempatan tersebut, Menlu melakukan sejumlah pertemuan, yaitu menghadiri “Neighboring Countries of Afghanistan + Afghanistan” Foreign Ministers’ Dialogue serta tiga pertemuan bilateral dengan Menlu Rusia, Iran, dan RRT.

Lebih lanjut, “Neighbouring Countries of Afghanistan + Afghanistan” Foreign Ministers’ Dialogue merupakan pertemuan yang kali ketiga diadakan. Pertemuan sebelumnya dilakukan di Pakistan dan Iran.

Adapun neighbouring countries yang hadir dalam pertemuan tersebut, yaitu RRT, Rusia, Iran, Pakistan, Tajikistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan. Afghanistan juga diundang dalam pertemuan tersebut.

Selain negara-negara tetangga, dua negara lain yang diundang dalam pertemuan tersebut ialah Indonesia dan Qatar sebagai tamu.

“Tentunya, undangan ini tidak terlepas dari peran aktif yang dilakukan Indonesia mengenai isu Afghanistan yang sangat diapresiasi dunia,” ujar Menlu Retno Marsudi dalam Press Briefing Menteri Luar Negeri dari Tunxi, RRT, Kamis (31/3).

Di sela-sela pertemuan tersebut, Menlu Retno melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov.​

“Ini adalah komunikasi kami yang kedua belakangan ini setelah kami melakukan pembicaraan pertelepon,” imbuh Retno.

Dalam pertemuan bilateral tersebut, kembali membahas isu mengenai Ukraina.

“Saya menekankan kembali posisi prinsip Indonesia yang konsisten dipegang teguh oleh Indonesia, termasuk penghormatan terhadap hukum internasional dan Piagam PBB, seperti kedaulatan dan integritas wilayah,” katanya.

Ia menyampaikan penting segera menghentikan peperangan karena dampaknya terhadap kemanusiaan sangat luar biasa. Belum lagi dampaknya terhadap pemulihan ekonomi global.

Retno juga menyampaikan bahwa Indonesia mengharapkan negosiasi yang sedang berjalan sekarang ini dapat diteruskan dan mencapai hasil yang baik. Oleh karena itu, diperlukan fleksibilitas agar negosiasi dapat membuahkan hasil yang baik.

“Semua pihak harus berupaya agar perang segera berakhir dan situasi kemanusiaan tidak semakin memburuk,” pungkasnya. (J1)

Baca Juga:  Atlet Angkat Besi Indonesia Raih 3 Medali Emas di IWF Youth World Championship 2022

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *