Banjir Rob Rendam 3 Kecamatan di Kabupaten Pinrang

SEBANYAK tiga kecamatan terendam banjir rob di wilayah Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), sejak Jumat (23/12). Peristiwa itu terjadi pascahujan deras mengguyur daerah tersebut dan tingginya air pasang laut sehingga menyebabkan banjir yang merendam permukiman warga.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Rabu (28/12) pukul 08.30 WIB, banjir masih menggenangi permukiman warga yang berada di Kelurahan Pallameang wilayah Kecamatan Mattiro Sompe, Desa Tasiwalie Kecamatan Suppa, dan Desa Binanga Karaeng Kecamatan Lembang.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, banjir menyebabkan 1.709 kepala keluarga (KK) terdampak dan sebanyak 1.790 unit rumah warga terendam dengan ketinggian muka air bervariasi antara 30 hingga 50 sentimeter.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pinrang dan tim gabungan hingga kini masih berada di lokasi terdampak untuk melakukan pendataan, pemantauan, dan penanganan bencana lebih lanjut mengingat ketinggian banjir masih bisa naik sesuai dengan kondisi pasang surutnya air laut,” jelas Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D., dalam keterangannya, Kamis (29/12).

Merujuk pada peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk Jumat (30/12) dan Sabtu (31/12), Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu wilayah yang berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta angin kencang, khususnya pada wilayah Sulawesi Selatan bagian selatan dan bagian yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi. Selain itu, adanya potensi gelombang setinggi 4 hingga 6 meter di wilayah Selat Makassar bagian selatan pada 27 Desember 2022 sampai 03 Januari 2023.

Dalam menanggapi potensi bencana yang akan ditimbulkan akibat cuaca ekstrem, BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah serta seluruh unsur terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

“Upaya yang dapat dilakukan di antaranya memperhatikan informasi cuaca di wilayah masing-masing. Jika hujan 1 jam berturut-turut, agar berhati-hati dan mencari tempat yang lebih aman,” pungkas Abdul. (RLS/J1)

Baca Juga:  Sejumlah Daerah di Jawa Barat Diguncang Gempa selama 5-10 Detik, Warga Tidak Panik

Related posts