BANJIR yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi merendam 4 kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan. Peristiwa ini berlangsung pada Sabtu sore (27/11) pukul 15.45 WIB.
Adapun tinggi muka air yang melanda 4 kecamatan tersebut berkisar 40-50 sentimeter. Keempat kecamatan tersebut, yakni Brabai, Haruyan, Hantakan, dan Batang Alai. Sementara itu, pada Kecamatan Brabai, terdapat 4 desa yang dilanda banjir, yaitu Barabai Utara, Selatan, Barat, dan Mendingan.
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah telah melakukan upaya penanganan banjir dengan mendirikan pos komando (posko) di Stadion Mandingin sehingga diharapkan respons darurat berlangsung efektif. Salah satu penanganan darurat posko, yaitu pendataan kerugian material di wilayah terdampak banjir,” ucap Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Di samping itu, petugas gabungan bersiaga untuk mengantisipasi banjir susulan yang mungkin masih terjadi di wilayah ini. BPBD setempat juga melaporkan bahwa warga yang telah melakukan evakuasi telah kembali ke tempat tinggal masing-masing.
Lebih lanjut, berdasarkan kondisi mutakhir saat ini, cuaca di wilayah terdampak masih diguyur hujan dengan intensitas sedang dan terjadi banjir susulan di tiga kecamatan, antara lain Haruyan, Hantakan, dan Batang Alai.
Banjir Blora Telah Surut
Pada waktu yang sama, pukul 15.45 WIB, 2 kecamatan di Kabupaten Blora terdampak banjir. BPBD Kabupaten Blora menginformasikan dua kecamatan terdampak di Cepu dan Kradenan. Banjir diakibatkan guyuran hujan lebat sehingga debit air Sungai Putat dan Gareng meluap pada Sabtu (27/11).
Dilansir dari situs BNPB, Minggu (28/11), adapun desa di Kecamatan Cepu yang terdampak banjir, yaitu Balun, Cepu, Ngelo, dan Karangboyo. Sementara itu, di Kecamatan Kradenan, Desa Sumber terkena banjir.
“BPBD Kabupaten Blora melaporkan bahwa banjir telah surut dan melakukan pendataan serta pembersihan material pascabanjir yang menggenangi rumah warga bersama tim gabungan yang terdiri atas TNI, Polri, organisasi masyarakat, serta perangkat kelurahan setempat,” ujarnya.
Banjir dengan tinggi muka air 20-40 sentimeter tersebut merendam 346 rumah dan 1 fasilitas pendidikan. Selain itu, BPBD setempat juga melaporkan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah kota/kabupaten Provinsi Kalimantan Selatan, yaitu Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tanah Bumbu dan Kotabaru, Balangan, Tabalong, Tanah Bumbu dan Kotabaru, pada 28-29 November 2021.
Untuk Provinsi Jawa Tengah, didominasi cuaca berawan, berawan tebal dan hujan ringan pada 28-30 November 2021.
Kajian InaRISK menunjukkan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Blora memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 11 kecamatan di Hulu Sungai Tengah dan 16 kecamatan di Blora.
“BNPB terus mengimbau masyarakat dan perangkat daerah untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Langkah-langkah kesiapsiagaan dapat dilakukan dengan melakukan pembersihan dan pemeriksaan saluran maupun daerah resapan air secara berkala, penanaman pohon, serta pembersihan area sungai,” tambahnya. (RLS/J1)