Banjir Rendam 3 Desa di Jember, 45 KK Terdampak

Banjir Rendam 3 Desa di Jember, 45 KK Terdampak
Banjir yang merendam salah satu rumah warga di wilayah Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, pada Senin petang (17/1). Tiga desa atau kelurahan di 3 kecamatan terdampak banjir setelah guyuran hujan lebat. (Sumber: BPBD Kabupaten Jember)

BANJIR merendam rumah-rumah warga di wilayah Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Senin (17/1). Peristiwa ini berlangsung setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut pada petang hari sekitar pukul 18.00 WIB.

Sebanyak 45 rumah warga pada 3 desa yang tersebar di 3 kecamatan terendam banjir. Dari data sementara Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Selasa (18/1), pukul 06.40 WIB, tercatat wilayah terdampak, yaitu Kelurahan Jember Kidul di Kecamatan Kaliwates, Kelurahan Jember Lor di Kecamatan Patrang, dan Desa Klungkung di Kecamatan Sukorambi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember mencatat 45 KK terdampak dan masih mendata warga yang mengungsi sementara. BPBD bersama unsur TNI, Polri, serta aparat desa dan kecamatan membantu warga yang evakuasi ke tempat aman.

“Tidak ada laporan korban jiwa ataupun luka-luka akibat kejadian banjir kemarin,” ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Selain populasi, 1 jembatan terdampak imbas banjir tersebut. BPBD belum mengonfirmasi tingkat kerusakan jembatan penghubung antardesa ini.

Berdasarkan prakiraan cuaca, wilayah 3 kecamatan terdampak banjir ini masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan-sedang-hingga hujan petir pada Selasa (18/1) hingga Rabu (19/1).

Sementara itu, peringatan dini cuaca wilayah Jawa Timur pada Selasa (18/1) berpotensi hujan lebat yang dapat disertai petir atau kilat serta angin kencang.

Pada kajian InaRISK, BNPB mengidentifikasi sebanyak 31 kecamatan memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Tiga kecamatan yang saat ini terdampak termasuk pada wilayah dengan potensi bahaya tersebut.

“Pemerintah daerah dan masyarakat perlu mewaspadai potensi bahaya lain, yaitu gerakan tanah,” tambahnya.

Analisis gerakan tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Januari 2022 ini menyebutkan sejumlah wilayah dengan potensi bahaya banjir, sedangkan 7 kecamatan banjir bandang, seperti di wilayah Bangsalsari, Ledokombo, Mayang, Panti, Rambupuji, Silo, dan Sumberjambe.

Kesiapsiagaan Bahaya Hidrometeorologi Basah Pekan Ini

Dari melihat analisis dinamika atmosfer BMKG, semua pihak perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada pekan ini atau periode 17–22 Januari 2022. Fenomena itu secara signifikan dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Baca Juga:  Prediksi 8 Juta Pemudik dengan Kereta Api, Menko PMK dan Menhub Cek Kesiapan Angkutan Lebaran 2022 di Stasiun Pasar Senen

Menurut BMKG, wilayah dengan potensi hujan sedang hingga lebat diprediksi terjadi di beberapa daerah, yaitu Sumatra Barat, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk waspada dan siap siaga dalam mengantisipasi dan melakukan mitigasi dampak bencana hidrometeorologi basah pada puncak musim hujan, Januari-Februari.

“Antisipasi dapat dilakukan dengan berbagai langkah, seperti memastikan saluran air berfungsi dengan baik, persiapan tempat evakuasi sementara dengan protokol kesehatan, atau sosialisasi kepada warga untuk rencana kesiapsiagaan keluarga,” pungkasnya. (RLS/J1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published.

4 comments

  1. Pingback: aksara178
  2. Pingback: vig rx