BANJIR yang melanda dua desa di Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, sejak Jumat (25/3) berangsur surut. Hal tersebut berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu pagi (27/3).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan banjir dipicu curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan Sungai Muara Galombang meluap dan berdampak pada permukiman warga. Adapun dua desa yang terdampak, yakni Lalayau dan Mihu di Kecamatan Juai.
“Sebanyak 45 KK atau 140 jiwa dilaporkan terdampak,” ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam rilisnya, Senin (28/3).
Selain jiwa, banjir juga menimbulkan beberapa kerugian materil, seperti 45 rumah, 1 masjid terendam, serta beberapa akses menuju kedua desa tersebut terdampak.
Tinggi muka air (TMA) saat kejadian berkisar antara 10-50 sentimeter (cm).
“BPBD Kabupaten Balangan juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait serta pihak kecamatan dan desa setempat untuk melakukan pendataan,” kata Abdul.
Dalam kurun waktu 1 minggu terakhir, banjir dilaporkan terjadi di beberapa wilayah Provinsi Kalimantan Selatan seperti di Kabupaten Tapin yang berdampak pada 219 KK. Juga, Kabupaten Banjar yang berdampak pada 3.983 KK.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai angin kencang hingga Kamis (31/3) mendatang.
Meski banjir di beberapa wilayah mulai berangsur surut, kata Abdul, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap siaga dan waspada mengantisipasi adanya potensi bencana hidrometeorologi.
“Keluarga diharapkan dapat memperhatikan rencana kesiapsiagaan, seperti upaya evakuasi yang aman, penyiapan tas siaga, ataupun penerapan protokol kesehatan apabila harus mengungsi sementara,” pungkas Abdul. (RLS/J1)
winter jazz