Banjir Kota Tangerang Mulai Surut

Banjir Kota Tangerang Mulai Surut
BPBD setempat dan warga melakukan upaya penanganan darurat di lapangan. (BNPB/BPBD Kota Tangerang)

BANJIR masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia meskipun puncak musim hujan telah lewat. Masyarakat di enam kecamatan Kota Tangerang, Provinsi Banten, terdampak banjir, Selasa (5/4). Adapun perkembangan terkini pada Rabu (6/4) menyatakan genangan banjir mulai surut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang masih melakukan upaya penanganan darurat di lapangan seperti penyedotan genangan di jalan raya dan sekitaran flyover Tiptop, Taman Cibodas.

“Saat banjir terjadi kemarin sore, penyedotan juga telah dilakukan di wilayah Panunggangan Utara, Pinang, dan kompleks BMR,” ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam rilisnya, Rabu (6/4).

Ia mengatakan pantauan petugas pada Rabu menginformasikan cuaca cerah.

Sementara itu, BPBD setempat mencatat sebanyak 445 KK terdampak banjir setelah hujan lebat mengguyur wilayah kota tersebut. Di samping itu, tidak ada warga yang menjadi korban ataupun mengungsi sementara. Pantauan petugas menyebutkan hujan intensitas tinggi ini mengakibatkan debit air Sungai Sabi meluap sekitar pukul 15.30 WIB. Tinggi muka air saat peristiwa terjadi berkisar 30-100 cm.

Adapun sejumlah wilayah kelurahan dan kecamatan yang terdampak, yaitu Kelurahan Sangiang (Kecamatan Periuk), Cikokol (Tangerang), Cibodas, Cibodas Baru dan Gembor (Cibodas), Pasir Jaya (Jatiuwung), Panunggangan Utara (Pinang), dan Cimone (Karawaci).

Selain warga terdampak, catatan BPBD setempat menginformasikan 445 unit rumah terendam banjir. Namun, tidak ada kerusakan sedang hingga berat akibat insiden ini.

Penanganan darurat banjir di wilayah Kota Tangerang dilakukan petugas BPBD yang dibantu TNI, Polri, organisasi perangkat daerah lainnya, relawan, dan warga.

“Selain langkah penyedotan, petugas menyiagakan perahu karet dan monitoring kondisi banjir di lapangan,” imbuh Abdul.

Banjir Bekasi

Sementara itu, banjir juga menggenangi wilayah Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Selasa (5/4), pukul 17.00 WIB. Dua wilayah tingkat desa di Kecamatan Cibitung terdampak peristiwa tersebut, yaitu Kelurahan Wanasari dan Desa Wanajaya.

BPBD Kabupaten Bekasi melaporkan warga terimbas dan dampak material masih dalam proses pendataan. Selain itu, tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka akibat peristiwa tersebut.

Baca Juga:  Kemenkeu dan BPK Teken Kesepakatan Bidang Perpajakan

Dalam merespons kejadian tersebut, petugas BPBD dibantu TNI, Polri, aparat desa dan kecamatan, serta Palang Merah Indonesia melakukan pemantauan dan patroli di lapangan.

“Mereka bersiaga dengan perlengkapan seperti perahu karet untuk mengevakuasi warga terdampak,” kata Abdul.

Berdasarkan analisis peringatan dini dan prakiraan cuaca pada Rabu (6/4) sampai Kamis (7/4), wilayah Jawa Barat masih berpotensi hujan lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang. Pada wilayah Kecamatan Cibitung, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga petir.

Dalam menyikapi kondisi tersebut, pemerintah daerah dan warga diimbau untuk tetap siaga dan waspada terhadap potensi banjir susulan.

Abdul mengatakan BNPB mengharapkan setiap keluarga dapat melakukan langkah antisipasi dini dalam menghadapi bahaya banjir, seperti tas siaga bencana, rute evakuasi, ataupun memantau prakiraan cuaca dan risiko pada sistem informasi resmi pemerintah.

“Untuk kesiapsiagaan sebelum kondisi darurat, warga di sepanjang aliran sungai agar bisa evakuasi mandiri jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang,” imbaunya. (RLS/J1)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *