BERDASARKAN pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang pada Senin (15/11) pukul 16. 30 WIB, tinggi banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, masih berkisar 100-300 cm. Wilayah ini berstatus tanggap darurat banjir hingga hari ini, Selasa (16/11).
BPBD Kabupaten Sintang menginformasikan bahwa tinggi muka air berangsur surut hingga 50 cm di beberapa lokasi.
Dari prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Kecamatan Kayan Hilir dan Sintang masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang pada Senin malam. Dua wilayah tersebut tercatat sebagai tiga wilayah yang terdampak banjir paling tinggi di Kabupaten Sintang. Kecamatan lain pun berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada Selasa.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Sintang menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan pelayanan kepada warga terdampak, khususnya di pos pengungsian. Pos pengungsian didukung pos lapangan yang tersebar di 5 titik. Untuk mendukung pelayanan makan dan minum para penyintas, posko mengoperasikan 36 dapur umum di 12 kecamatan yang terdampak banjir.
Data per Selasa (16/11), jumlah warga terdampak mencapai 35.807 KK atau 124.497 jiwa, sedangkan mereka yang mengungsi berjumlah 7.545 KK atau 25.884 jiwa. Warga yang mengungsi tersebar di 32 pos pengungsian.
Di lain sisi, pada sektor energi, bencana banjir menyebabkan 77 gardu PLN mengalami gangguan. Dari total gardu terdampak, sebanyak 16 gardu sudah berfungsi normal, sedangkan 61 lainnya masih padam. Pihak PLN terus melakukan perbaikan di lapangan dengan memperhatikan faktor keselamatan petugas.
Seperti diketahui, banjir di Sintang terjadi sejak 21 Oktober 2021. Banjir disebabkan curah hujan ekstrem mengguyur wilayah tersebut sehingga debit air Sungai Kapuas dan Melawi meluap. Tak hanya itu, pada bagian hilir, pasang laut terjadi sehingga aliran sungai terhambat dan banjir bertahan hingga kini.
BNPB masih berada di lokasi untuk memonitor kondisi lapangan dan pendampingan posko penanganan banjir yang menerjang 12 kecamatan. Adapun 12 wilayah terdampak, yaitu Kecamatan Kayan Hulu, Kayan Hilir, Sintang, Binjai Hulu, Tempunak, Kelam Permai, Sei Tebelian, Ketungau Hilir, Sepauk, Dedai, Serawai, dan Ambalau. (BNPB/J1)