Banjir di Bolaang Mongondow Timur, 3 Rumah Warga Rusak Berat

Banjir di Bolaang Mongondow Timur, 3 Rumah Warga Rusak Berat
Permukiman warga terendam banjir di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara, Minggu (3/4). (BNPB/BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow)

SATU desa di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Provinsi Sulawesi Utara, terdampak banjir setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu pada Minggu (3/4). Debit air memicu tanggul Sungai Lonsiow jebol.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow melaporkan Desa Motongkad Utara, Kecamatan Nuangan, dilanda banjir yang berlangsung pada pukul 15.00 waktu setempat. Kerusakan rumah warga berjumlah 8 unit, dengan rincian rusak berat 3 dan rusak sedang 5.

“Meskipun terjadi kerusakan, tidak ada laporan warga desa yang menjadi korban insiden tersebut,” ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam rilisnya, Rabu (6/4).

Selain mengakibatkan kerusakan di sektor permukiman, banjir juga berdampak di sektor ekonomi. Sebanyak 7 unit tempat usaha milik warga mengalami kerusakan.

“Pihak BPBD belum memerinci tingkat kerusakan tempat tersebut,” kata Abdul.

Dalam merespons kejadian saat itu, petugas gabungan segera melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Di samping itu, BPBD yang dibantu TNI, Polri, dan dinas terkait membuka akses yang terhalang rumah hanyut.

“BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya banjir susulan,” imbau Abdul.

Lebih lanjut, prakiraan cuaca pada Selasa (5/4), wilayah Nuangan masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga petir.

Sementara itu, secara umum peringatan dini cuaca di Provinsi Sulawesi Utara pada Selasa (5/4), wilayah ini berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

“Warga dapat mengakses sumber informasi resmi cuaca ataupun potensi bahaya yang ada di sekitar, seperti inaRISK ataupun info BMKG,” katanya.

Dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, setiap keluarga dapat menyiapkan rencana kesiapsiagaan, seperti tas siaga bencana dan rencana evakuasi. (RLS/J1)

Baca Juga:  Wajah Baru Tepi Sungai Gajah Wong, Kawasan Kumuh Jadi Destinasi Wisata Baru

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *