ANGIN kencang menerjang permukiman warga di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/2). Peristiwa yang terjadi pukul 05.45 WITA tersebut dipicu hujan dengan intensitas tinggi disertai angin.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu melaporkan, selain menyebabkan 11 KK/48 jiwa terdampak, kejadian ini pun menyebabkan kerugian materil yang meliputi 11 unit rumah, 2 fasilitas pendidikan, serta 1 pos kesehatan desa.
Di samping itu, angin kencang juga menyebabkan satu pohon tumbang berlokasi di Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat.
“Setelah kejadian, tim BPBD Kota Palu segera terjun ke lokasi guna melakukan penanganan darurat,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Ph.D., dalam keterangannya, Jumat (17/2).
Selain itu, koordinasi lanjutan tengah dilakukan dengan Dinas Sosial Kota Palu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu, dan pihak Kelurahan Balaroa untuk melakukan pendataan berkala mengenai peristiwa yang terjadi.
Merujuk prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Jumat untuk wilayah Kota Palu, berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang saat siang-malam hari. Kajian InaRisk turut menunjukkan bahwa Kota Palu memiliki potensi bahaya cuaca ekstrem pada tingkat bahaya sedang hingga tinggi.
Dengan melihat kondisi tersebut, BNPB mengimbau pemerintah setempat untuk melakukan pemeriksaan berkala terhadap fasilitas rusak, seperti gedung-gedung, rumah, papan reklame, hingga pembersihan dahan pepohonan runtuh di sekitar permukiman.
“Masyarakat setempat diimbau untuk menjauhi objek-objek rawan ketika terjadi angin kencang disertai hujan; berlindung di dalam rumah; serta jauhi pohon-pohon besar kurang kuat, papan reklame, dan objek-objek lain yang berpotensi jatuh atau roboh saat angin kencang melanda,” imbau Abdul. (RLS/J1)