PT PLN (Persero) mengoperasikan 3 infrastruktur kelistrikan senilai Rp114 miliar untuk menyambut pertumbuhan investasi dan industri di Provinsi Banten.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB) Ratnasari Sjamsuddin mengatakan pengoperasian 3 infrastruktur ditandai dengan melaksanakan pemberian tegangan (energize) oleh Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Barat 3 (UPP JBB 3).
Adapun 3 infrastruktur tersebut, yakni Gardu Induk 150 kV Sinar Sahabat, Extension Line Bay Gardu Induk 150 kV Sinar Sahabat, dan SUTT 150 kV Sinar Sahabat – Incomer (Citra Habitat – Legok) Sirkit #2.
Keberhasilan energize pada 3 infrastruktur ketenagalistrikan ini diharapkan akan meningkatkan layanan kepada pelanggan serta berpotensi menjaring pelanggan baru di wilayah Banten hingga 218 MVA.
“Pembangunan proyek ini akan meningkatkan kualitas layanan PLN, terutama bagi pelanggan premium,” kata Ratna melalui keterangan resmi, Senin (20/12).
Pembangunan ketiga proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp114 miliar dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 73%. Hal itu selaras dengan komitmen PLN dan arahan dari pemerintah.
Dilansir dari situs Kementerian BUMN, proyek yang terletak di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, ini dibangun karena kebutuhan dari beberapa konsumen industri, salah satunya PT Cels Teknologi Indonesia yang bergerak di bidang data center.
Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini juga akan melistriki konsumen di kawasan Curug, Citra Habitat, Legok, dan BSD yang terletak di sekitar Kabupaten Tangerang.
“PT Cels Teknologi Indonesia merupakan pelanggan premium di wilayah Banten. Kebutuhan pasokan listrik yang optimal menjadi perhatian kami, yang mana dengan beroperasinya pembangunan ini akan mendukung kemajuan informasi data digital dan operasional dari PT Cels Teknologi Indonesia,” kata Ratna.
Ketiga infrastruktur ketenagalistrikan tersebut mulai dibangun pada 2018. Pada perjalanannya, pembangunan tersebut cukup menantang, khususnya pada pembangunan SUTT 150 kV Sinar Sahabat – Inc (Citra Habitat – Legok). Beberapa kendala yang dialami, dari aspek mekanisme mitra rekanan hingga pandemi covid-19 yang terjadi di awal 2020.
“Pada saat proses konstruksi, terdapat tantangan, yang mana pabrikan penyedia material mengalami pailit sehingga menghambat proses pembangunan. Selain itu, adanya pandemi covid-19 menyebabkan perubahan jadwal commercial operation date (COD) mundur menjadi ke 2024 untuk memenuhi keseimbangan kapasitas pasokan listrik,” ujar Ratna.
Akan tetapi, pada September 2021, terjadi perubahan yang dinamis, yang mana terdapat permintaan daya baru dari konsumen prima di wilayah Banten, yaitu PT Cels Teknologi Indonesia, PT Bhineka Berkat Sentosa, PT Buma, PT Karsa Sarana Bersama, PT Cipta Aset Digital, dan Data Center Summarecon Serpong. Kondisi ini membuat PLN UIP JBB perlu melakukan percepatan pengoperasian pada instalasi GI 150 kV Sinar Sahabat yang sebelumnya ditargetkan di 2024 menjadi 2021.
Hal tersebut membuat proses kontruksi dipercepat dalam 3 bulan yang dimulai sejak awal Oktober sampai Desember 2021 dengan operasi awal Single Phi Sirkit #2 pada 12 Desember 2021.
“Kami melakukan serangkaian percepatan pembangunan konstruksi ini seperti dengan mengoptimalkan material transmisi utama (MTU) secara terpusat. Pelaksanaan percepatan konstruksi GI 150 kV Sinar Sahabat ini agar bisa beroperasi sesuai dengan harapan pelanggan dengan tetap menjaga mutu dan kualitas pembangunan,” tutur Ratna.
Pembangunan SUTT 150 kV Sinar Sahabat – Incomer (Citra Habitat – Legok) Sirkit #2 ini terdiri atas 4 set Incomer Tower, termasuk 1 Unit Tower DDR6 +3, 2 Unit Tower DDR6 +6, dan 1 Unit Tower DDR6 +15.
Proyek ini mendapatkan pasokan listrik dari Gardu Induk 150 kV Citra Habitat dan Gardu Induk 150 kV Legok yang merupakan Subsistem Lengkong 1 dan 2 dan Subsistem Balaraja 3 dan 4.
“Covid-19 di Indonesia telah menunjukkan tren penurunan dan gairah industri mulai naik kembali sehingga harus didukung dengan kualitas listrik yang terbaik,” kata Ratna. (RLS/J1)